Jakarta (ANTARA Kalbar) - Spesialis THT dari RS Premier Bintaro Dr Ari Cahyono SpTHT menyatakan tidur mendengkur tidak boleh disepelekan karena secara medis hal tersebut merupakan bentuk gangguan tidur.
"Tidur mendengkur bukanlah pertanda seseorang sedang tidur lelap namun secara medis hal itu merupakan salah satu bentuk gangguan tidur," kata Dr Ari Cahyono SpTHT pada acara "Jangan Sepelekan Tidur Mendengkur" di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan, gangguan tidur bisa berpengaruh pada kualitas kesehatan seseorang.
"Sebagai contoh, ada salah satu gangguan tidur yang disebut obstructive sleep apnea atau OSA yang berarti tidur yang disertai periode henti nafas," katanya.
Gangguan tidur OSA menurut dia dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung koroner dan stroke.
Masalahnya, kata dia, seseorang terkadang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami OSA karena merasa sepanjang malam tidurnya lelap.
Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk berkonsultasi dengan tenaga medis.
Jika ada masalah dengan gangguan tidur maka pelayanan kesehatan yang dilakukan di antaranya operasi bedah mulut, pemakaian alat tertentu atau sekedar modifikasi gaya hidup serta obat-obatan.
ia juga menjelaskan, penanganan gangguan tidur yang dilakukan di "sleep clinic" melibatkan spesialis telinga, hidung, tenggorokan dan spesialis paru.
(W004)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Tidur mendengkur bukanlah pertanda seseorang sedang tidur lelap namun secara medis hal itu merupakan salah satu bentuk gangguan tidur," kata Dr Ari Cahyono SpTHT pada acara "Jangan Sepelekan Tidur Mendengkur" di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan, gangguan tidur bisa berpengaruh pada kualitas kesehatan seseorang.
"Sebagai contoh, ada salah satu gangguan tidur yang disebut obstructive sleep apnea atau OSA yang berarti tidur yang disertai periode henti nafas," katanya.
Gangguan tidur OSA menurut dia dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung koroner dan stroke.
Masalahnya, kata dia, seseorang terkadang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami OSA karena merasa sepanjang malam tidurnya lelap.
Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk berkonsultasi dengan tenaga medis.
Jika ada masalah dengan gangguan tidur maka pelayanan kesehatan yang dilakukan di antaranya operasi bedah mulut, pemakaian alat tertentu atau sekedar modifikasi gaya hidup serta obat-obatan.
ia juga menjelaskan, penanganan gangguan tidur yang dilakukan di "sleep clinic" melibatkan spesialis telinga, hidung, tenggorokan dan spesialis paru.
(W004)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012