Jakarta (ANTARA Kalbar) - Google mengumumkan telah menyelesaikan perbaikan besar pencitraan pada Google Map.
Raksasa search engine itu telah mengirimkan konvoi pesawat-pesawat melintasi kota-kota utama di dunia, masing-masing pesawat menangkap informasi 3D canggih dan foto detail.
Hasil pemotretan itu akan menjadi sebuah pengalaman 3D lengkap kota-kota utama di dunia, yang memungkinkan pengguna seolah menukik dan melayang di atas replika yang persis aslinya, bahkan pohon pun ditampilkan dalam tiga dimensi.
Menurut Daily Mail, langkah yang dilakukan Google ini merupakan kelanjutan dari proyek kontroversial sebelumnya
untuk membuat peta dunia berbasis foto, dan itu akan diluncurkan sebelum akhir tahun ini.
Google juga berencana membuat versi offline Google Maps yang merupakan upaya untuk tetap menjaga pengguna iPhone dan iPad agar tidak lari ke peta yang dibuat Apple.
The Wall Street Journal dan blog "9to5" melaporkan bahwa Apple minggu depan akan membuat satu gerakan untuk mengeluarkan Google Maps dari iPhone dan iPad. Menurut jurnal tersebut, Apple saat ini sedang berupaya menyelesaikan aplikasi alternatif yang masih mereka rahasiakan.
Sebuah bocoran menyebutkan, perusahaan itu akan menggunakan Konferensi Pengembang Apple minggu depan untuk mengumumkan Google Maps hanya sebagai opsi aplikasi build-in dalam platform mobile mereka.
Eksekutif pemetaan Google Brian McClendon tidak berkomentar mengenai rencana Apple tersebut dan hanya berkata bahwa Google hanya ingin peta mereka bisa digunakan di platform mana pun.
Dia juga menolak memberi nama kota-kota yang digarap dalam proyek peta 3D itu, namun sebuah demonstrasinya memperlihatkan peta tiga dimensi Kota San Francisco, New York, Los Angeles, London, Paris, dan Berlin.
McClendon juga menyatakan bahwa Google telah menggunakan pesawat sendiri dan dioperasikan oleh kontraktor untuk penerbangan eksklusif mereka.
"Kami sedang mencoba membuat imajinasi seakan-akan anda terbang di atas sebuah kota dengan menggunakan helikopter pribadi," kata Manajer Produk Google Earth Peter Birch. Peta 3D diharapkan segera diluncurkan akhir tahun ini dan versi offline kemungkinan akan hadir di Android dalam beberapa minggu kedepan.
Ketika disinggung masalah privasi, McClendon berkata bahwa isu privasi sama halnya yang dialami semua pencitraan udara. Google dalam setahun ini mengoperasikan mobil berkamera yang mengambil foto jalan-jalan untuk layanan petanya. Mobil-mobil itu telah menimbulkan masalah privasi di beberapa negara.
Jika Apple mendepak Google Maps dari iPhone dan iPad mereka, ini akan menjadi perseteruan terbaru di antara dua mantan sekutu itu. Hubungan mereka mulai memburuk sejak Google merilis Android pada 2008 untuk menantang iPhone.
Sejak itu, kedua perusahaan telah semakin melanggar batas wilayah masing-masing.
Layanan pemetaan Google telah menjadi aplikasi fitur dalam sistem operasi mobile Apple sejak debut iPhone lima tahun lalu.
Permintaan pengolahan pemetaan mobile dari pengguna perangkat Apple disediakan oleh Google dengan wawasan berharga keberadaan dan preferensi masyarakat. Itulah yang pada gilirannya membantu Google menjual banyak iklan kepada bisnis lokal.
(Ans)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Raksasa search engine itu telah mengirimkan konvoi pesawat-pesawat melintasi kota-kota utama di dunia, masing-masing pesawat menangkap informasi 3D canggih dan foto detail.
Hasil pemotretan itu akan menjadi sebuah pengalaman 3D lengkap kota-kota utama di dunia, yang memungkinkan pengguna seolah menukik dan melayang di atas replika yang persis aslinya, bahkan pohon pun ditampilkan dalam tiga dimensi.
Menurut Daily Mail, langkah yang dilakukan Google ini merupakan kelanjutan dari proyek kontroversial sebelumnya
untuk membuat peta dunia berbasis foto, dan itu akan diluncurkan sebelum akhir tahun ini.
Google juga berencana membuat versi offline Google Maps yang merupakan upaya untuk tetap menjaga pengguna iPhone dan iPad agar tidak lari ke peta yang dibuat Apple.
The Wall Street Journal dan blog "9to5" melaporkan bahwa Apple minggu depan akan membuat satu gerakan untuk mengeluarkan Google Maps dari iPhone dan iPad. Menurut jurnal tersebut, Apple saat ini sedang berupaya menyelesaikan aplikasi alternatif yang masih mereka rahasiakan.
Sebuah bocoran menyebutkan, perusahaan itu akan menggunakan Konferensi Pengembang Apple minggu depan untuk mengumumkan Google Maps hanya sebagai opsi aplikasi build-in dalam platform mobile mereka.
Eksekutif pemetaan Google Brian McClendon tidak berkomentar mengenai rencana Apple tersebut dan hanya berkata bahwa Google hanya ingin peta mereka bisa digunakan di platform mana pun.
Dia juga menolak memberi nama kota-kota yang digarap dalam proyek peta 3D itu, namun sebuah demonstrasinya memperlihatkan peta tiga dimensi Kota San Francisco, New York, Los Angeles, London, Paris, dan Berlin.
McClendon juga menyatakan bahwa Google telah menggunakan pesawat sendiri dan dioperasikan oleh kontraktor untuk penerbangan eksklusif mereka.
"Kami sedang mencoba membuat imajinasi seakan-akan anda terbang di atas sebuah kota dengan menggunakan helikopter pribadi," kata Manajer Produk Google Earth Peter Birch. Peta 3D diharapkan segera diluncurkan akhir tahun ini dan versi offline kemungkinan akan hadir di Android dalam beberapa minggu kedepan.
Ketika disinggung masalah privasi, McClendon berkata bahwa isu privasi sama halnya yang dialami semua pencitraan udara. Google dalam setahun ini mengoperasikan mobil berkamera yang mengambil foto jalan-jalan untuk layanan petanya. Mobil-mobil itu telah menimbulkan masalah privasi di beberapa negara.
Jika Apple mendepak Google Maps dari iPhone dan iPad mereka, ini akan menjadi perseteruan terbaru di antara dua mantan sekutu itu. Hubungan mereka mulai memburuk sejak Google merilis Android pada 2008 untuk menantang iPhone.
Sejak itu, kedua perusahaan telah semakin melanggar batas wilayah masing-masing.
Layanan pemetaan Google telah menjadi aplikasi fitur dalam sistem operasi mobile Apple sejak debut iPhone lima tahun lalu.
Permintaan pengolahan pemetaan mobile dari pengguna perangkat Apple disediakan oleh Google dengan wawasan berharga keberadaan dan preferensi masyarakat. Itulah yang pada gilirannya membantu Google menjual banyak iklan kepada bisnis lokal.
(Ans)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012