Pontianak (ANTARA Kalbar) - Jumlah peserta pasif PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kalimantan Barat masih cukup besar mencapai 357.000 peserta, padahal hak mereka masih ada dan tidak digunakan peserta yang bersangkutan, kata Kepala Cabang Jamsostek Kalbar Lamsir Sianturi.

"Dana yang dimiliki peserta pasif itu masih ada. Kalau mau, mereka bisa ambil atau klaim, atau kalau mereka berpindah kerja, bisa digabungkan dananya ke kepesertaan Jamsostek di perusahaan barunya," kata Lamsir di Pontianak, Jumat.

Ia mengatakan, peserta pasif Jamsostek yang dimaksud adalah mereka yang sudah pernah terdaftar di Jamsostek, kemudian tidak meneruskan pembayaran iurannya, karena bisa jadi pindah tempat tinggal, pindah perusahaan, mundur atau pemutusan hubungan kerja.

Padahal, lanjutnya, dana yang tersimpan di Jamsostek masih ada dan tidak hangus. Bahkan bisa saja bertambah seiring adanya tambahan bagi hasil investasi dari Jamsostek.

"Memang ada peserta pasif ini tidak mau mengurus ke sini karena mengira dananya kecil atau sudah hangus, seperti di bank. Padahal tidak. Bahkan yang pindah perusahaan, bisa diteruskan, atau digabungkan dananya dengan kepesertaan Jamsostek di perusahaan barunya," katanya.

Menurut dia, peserta pasif banyak di wilayah-wilayah yang dahulunya banyak perusahaan kemudian tutup atau bangkrut, seperti di Kabupaten Kubu Raya, Sintang dan Sanggau.

Ia mengungkapkan pihak Jamsostek dalam upaya menggugah para peserta pasif untuk menggunakan haknya, antara lain dengan menyebarluaskan pengumuman hingga di kantor-kantor kecamatan dan desa.

"Kalau ada peserta pasif, bisa berhubungan langsung dengan kantor Jamsostek, yang di sini (Pontianak) atau di daerah lain. Cukup bawa kartu Jamsostek dan surat keterangan pernah bekerja di suatu perusahaan," tambahnya.

Kantor Cabang Jamsostek Kalbar di Pontianak saat ini membawahi dua kantor unit pelayanan yang berlokasi di Ketapang dan Sanggau, serta dua kantor "costumer service" yang berlokasi di Sintang dan Singkawang.

(Z004)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012