Banjarmasin (ANTARA Kalbar) - Satwa menjangan (rusa ukuran besar) masih banyak hidup di kawasan Taman Nasional (TN) Sebangau Kalimantan Tengah.
Seorang ibu penjual kerangka tengkorak kepala masih lengkap dengan tanduk menjangan di bilangan Desa Gohong Kabupaten Pulang Pisau ketika ditanya, Jumat membenarkan satwa tersebut masih banyak hidup di wilayah TN Sebangau.
"Buktinya menjangan masih banyak terdapat di TN Sebangau lihat saja ini," kata Ibu tua tersebut seraya menunjuk lima buah tengkorak lengkap dengan tanduk menjangan yang dipajang di muka rumahnya untuk dijual.
Menurutnya, lima kerangka kepala menjangan yang masih lengkap dengan tanduk tersebut merupakan hasil buruan penduduk setempat, karena lokasi TN Sebangau tak terlalu jauh dari tempat tinggal mereka, sementara daging menjangan dijual dengan harga antara Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram.
Sementara kerangka tengkorak menjangan bersama tanduk tersebut dijual antara Rp200 ribu hingga Rp1.500,- ber buah.
Tanduk seharga Rp1.500 per buah ini karena bercabang ganjil yakni lima cabang, dengan lima cabang maka dinilai unik makanya mahal sementara bercabang genap cuma dua atau empat cabang harganya relatif murah.
Menurut dia, tengkorak bersama tanduk tersebut sering diburu kolektor untuk hiasan dinding rumah, biasa dipajang di ruang tamu dan itu sudah menjadi budaya masyarakat setempat memajang hiasan tanduk menjangan atau rusa besar.
Dijelaskannya, pencarian berburu menjangan di TN sebangau merupakan bagian dari mata pencarian sebagian warga setempat, selain mencari ikan untuk dikeringkan.
"Kami mencari ikan lalu dikeringkan menjadi produk ikan kering yang seperti kami jual pula,"kata ibu asli penduduk Kereng Palangkaraya Kalteng tersebut seraya menunjuk tumpukan ikan kering yang dipajang bersama lima tengkorak menjangan tersebut.
TN Sebangau disebutkannya memang banyak mengandung flora dan fauna seperti menjangan, kijang, pelanduk, uwa-uwa, orang utan, dan kera abu-abu di samping aneka ular dan burung.
TN Nasional Sebangau juga mengandung aneka jenis tumbuh-tumbuhan dan tanaman langka, serta tanaman obat.
(H005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Seorang ibu penjual kerangka tengkorak kepala masih lengkap dengan tanduk menjangan di bilangan Desa Gohong Kabupaten Pulang Pisau ketika ditanya, Jumat membenarkan satwa tersebut masih banyak hidup di wilayah TN Sebangau.
"Buktinya menjangan masih banyak terdapat di TN Sebangau lihat saja ini," kata Ibu tua tersebut seraya menunjuk lima buah tengkorak lengkap dengan tanduk menjangan yang dipajang di muka rumahnya untuk dijual.
Menurutnya, lima kerangka kepala menjangan yang masih lengkap dengan tanduk tersebut merupakan hasil buruan penduduk setempat, karena lokasi TN Sebangau tak terlalu jauh dari tempat tinggal mereka, sementara daging menjangan dijual dengan harga antara Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram.
Sementara kerangka tengkorak menjangan bersama tanduk tersebut dijual antara Rp200 ribu hingga Rp1.500,- ber buah.
Tanduk seharga Rp1.500 per buah ini karena bercabang ganjil yakni lima cabang, dengan lima cabang maka dinilai unik makanya mahal sementara bercabang genap cuma dua atau empat cabang harganya relatif murah.
Menurut dia, tengkorak bersama tanduk tersebut sering diburu kolektor untuk hiasan dinding rumah, biasa dipajang di ruang tamu dan itu sudah menjadi budaya masyarakat setempat memajang hiasan tanduk menjangan atau rusa besar.
Dijelaskannya, pencarian berburu menjangan di TN sebangau merupakan bagian dari mata pencarian sebagian warga setempat, selain mencari ikan untuk dikeringkan.
"Kami mencari ikan lalu dikeringkan menjadi produk ikan kering yang seperti kami jual pula,"kata ibu asli penduduk Kereng Palangkaraya Kalteng tersebut seraya menunjuk tumpukan ikan kering yang dipajang bersama lima tengkorak menjangan tersebut.
TN Sebangau disebutkannya memang banyak mengandung flora dan fauna seperti menjangan, kijang, pelanduk, uwa-uwa, orang utan, dan kera abu-abu di samping aneka ular dan burung.
TN Nasional Sebangau juga mengandung aneka jenis tumbuh-tumbuhan dan tanaman langka, serta tanaman obat.
(H005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012