Islamabad (ANTARA Kalbar/Xinhua-OANA) - 10 bayi yang baru dilahirkan meninggal akibat gangguan pasokan oksigen gara-gara listrik padam di satu rumah sakit anak yang berada di Kota Larkana, Pakistan selatan, selama 24 jam terakhir, kata sumber polisi dan rumah sakit lokal, Sabtu (29/9).
Menurut polisi, empat bayi yang berada di unit perawatan intensif meniggal, Jumat larut malam, ketika listrik pada di satu rumah sakit pemerintah di Larkana, kota di Provinsi Sindh di bagian selatan negeri tersebut.
Pengelola rumah sakit berusaha menghidupkan listrik kembali dengan menggunakan generator tapi generator tersebut tak berfungsi, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Ahad pagi. Listrik baru menyala lagi pada Sabtu sore waktu setempat dan bayi meninggal satu demi satu akibat tak-adanya dukungan tabung oksigen buat mereka.
Ketika berbicara kepada media, Dr. Afsar Bhutt, pengawas medis di rumah sakit itu, mengatakan bayi tersebut bukan meninggal akibat kesalahan administrasi atau diabaikan oleh dokter, tapi karena mereka terlambat dibawa ke rumah sakit untuk diberi perawatan medis.
Gubernur dan menteri besar Sindh telah memerintahkan penyelidikan mengenai peristiwa itu.
(C003)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Menurut polisi, empat bayi yang berada di unit perawatan intensif meniggal, Jumat larut malam, ketika listrik pada di satu rumah sakit pemerintah di Larkana, kota di Provinsi Sindh di bagian selatan negeri tersebut.
Pengelola rumah sakit berusaha menghidupkan listrik kembali dengan menggunakan generator tapi generator tersebut tak berfungsi, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Ahad pagi. Listrik baru menyala lagi pada Sabtu sore waktu setempat dan bayi meninggal satu demi satu akibat tak-adanya dukungan tabung oksigen buat mereka.
Ketika berbicara kepada media, Dr. Afsar Bhutt, pengawas medis di rumah sakit itu, mengatakan bayi tersebut bukan meninggal akibat kesalahan administrasi atau diabaikan oleh dokter, tapi karena mereka terlambat dibawa ke rumah sakit untuk diberi perawatan medis.
Gubernur dan menteri besar Sindh telah memerintahkan penyelidikan mengenai peristiwa itu.
(C003)
Editor : Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012