Jeddah (ANTARA Kalbar) - Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri bersama keluarga besar akan menjalankan ibadah haji tahun ini dengan anggota rombongan 22 orang, termasuk putrinya, Puan Maharani.
"Mungkin datangnya agak lambat sekitar 19 atau 20 Oktober karena sebagian visa belum keluar," kata politisi PDIP Ganjar Pranowo di Jeddah.
Ganjar yang datang ke Saudi bersama Tim Pengawas Haji DPR menjelaskan bahwa Megawati dan rombongan datang atas inisiatif sendiri bukan undangan dari Kerajaan Saudi.
"Setahu saya atas inisiatif sendiri, memang benar-benar ingin beribadah, bukan atas undangan Kerajaan Saudi," kata Wakil Ketua Komisi II DPR itu.
Keterlambatan tersebut terkait dengan masih adanya urusan lain di tanah air, seperti Rakernas II PDIP di Surabaya pada 12-14 Oktober. Rakernas yang akan dibuka Ketua Umum DPP-PDIP Megawati Soekarnoputri yang dikabarkan juga akan dihadiri Gubernur DKI Jakarta Terpilih Joko Widodo.
Ganjar belum mengetahui agenda Megawati di tanah suci selain beribadah.
Sebelumnya Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Anggito Abimanyu dalam siaran persnya menyatakan kepergian Wakil Presiden Boediono, mantan Presiden Megawati akan mendapat perlakuan khusus dari pemerintah Arab Saudi, baik dari segi keamanan maupun pendampingan.
(E007)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Mungkin datangnya agak lambat sekitar 19 atau 20 Oktober karena sebagian visa belum keluar," kata politisi PDIP Ganjar Pranowo di Jeddah.
Ganjar yang datang ke Saudi bersama Tim Pengawas Haji DPR menjelaskan bahwa Megawati dan rombongan datang atas inisiatif sendiri bukan undangan dari Kerajaan Saudi.
"Setahu saya atas inisiatif sendiri, memang benar-benar ingin beribadah, bukan atas undangan Kerajaan Saudi," kata Wakil Ketua Komisi II DPR itu.
Keterlambatan tersebut terkait dengan masih adanya urusan lain di tanah air, seperti Rakernas II PDIP di Surabaya pada 12-14 Oktober. Rakernas yang akan dibuka Ketua Umum DPP-PDIP Megawati Soekarnoputri yang dikabarkan juga akan dihadiri Gubernur DKI Jakarta Terpilih Joko Widodo.
Ganjar belum mengetahui agenda Megawati di tanah suci selain beribadah.
Sebelumnya Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Anggito Abimanyu dalam siaran persnya menyatakan kepergian Wakil Presiden Boediono, mantan Presiden Megawati akan mendapat perlakuan khusus dari pemerintah Arab Saudi, baik dari segi keamanan maupun pendampingan.
(E007)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012