Pontianak (ANTARA Kalbar) - Perwakilan Badan Kependudukan dan KB Nasional Provinsi Kalimantan Barat melatih kalangan remaja dan mahasiswa sebagai pendamping rekan sebaya terkait isu kependudukan, kesehatan reproduksi dan ancaman bagi generasi muda.

Kepala Bidang Advokasi, Pergerakan dan Informasi BKKBN Provinsi Kalbar Eka Sulistia Ediningsih di Pontianak, Kamis mengemukakan saat ini masih sangat sedikit pendamping dari kalangan remaja dan mahasiswa.

"Pelatihan ini untuk pengelola pusat informasi dan konseling remaja dan mahasiswa di Kalbar. Mereka yang sehari-hari berhadapan langsung dengan rekan sebaya," kata dia.

Sementara, lanjut dia, selama ini kalangan remaja umumnya enggan menceritakan masalah-masalah yang mereka hadapi ke orang terdekat, yakni keluarga.

"Sehingga, mereka cenderung bertanya ke teman-temannya sendiri yang belum tentu benar solusinya. Permasalahan pun menjadi semakin kompleks," kata Eka Sulistia.

Tiga hal yang mengancam generasi muda Indonesia yakni penyalahgunaan narkoba, praktik seks bebas dan HIV/AIDS.

"BKKBN menginginkan para konselor sebaya ini nantinya akan dapat meningkatkan kemampuannya, sehingga dapat membantu temen-teman sebayanya dalam menyelesaikan permasalahan agar terhindar dari tiga hal tadi," kata Eka Sulistia yang mewakili Kepala BKKBN Kalbar Dwi Listyawardani.

Remaja, ujar dia, perlu dibekali dengan berbagai pengetahuan seperti bina suasana, kemampuan peningkatan kepercayaan diri, kesehatan reproduksi remaja, dan berbagai pengetahuan umum lainnya.

"Kami berharap, pengelola PIK yang dibentuk menjadi konselor ini nantinya akan dapat membantu pemerintah dalam menyelesaikan berbagai persoalan remaja," kata Eka Sulistia.

Pelatihan itu diikuti 17 pengelola pusat informasi dan konseling remaja dan mahasiswa dari Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. Selain dari PIK sekolah menengah atas dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, juga mengikutsertakan pengelola PIK remaja masjid di Kalbar.

"Mereka nantinya berperan penting untuk mengantisipasi dampak yang semakin meluas dan merugikan masa depan bangsa. Mereka mediasi bagi para remaja, untuk mengutarakan berbagai permasalahannya, sekaligus solusi pemecahannya," demikian Eka Sulistia.

(T011)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012