Pontianak (ANTARA Kalbar) - Direktur Tanggap Darurat  BNPB Pusat, Tri Budiarto mengatakan pihaknya siap segera turun ke lokasi untuk membantu para korban banjir di Sintang.

"Sampai saat ini kita masih menunggu informasi dan data yang valid tentang kondisi dan jumlah korban serta kebutuhan apa saja yang diperlukan. Jika data itu sudah ada, baru kita bisa mengambil langkah konkret," kata Tri  Budiarto, Selasa.

Dikatakan sampai saat ini Pemkab Sintang belum memberikan informasi tentang banjir tersebut. Makanya, sampai saat ini BPNB Pusat masih akan menunggu hal tersebut.

"Kita siap memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat. Namun, harus jelas semuanya, agar bantuan yang diberikan tepat sasaran," tuturnya.

Terpisah, Kepala Seksi Pelayanan Publik Perum Bulog Sub Divre Wilayah III Sintang, Halfid Handi Agus, mengatakan stok beras cadangan pemerintah masih tersedia sebanyak 100 ton di Bulog. Beras itu memang diperuntukkan bagi daerah untuk cadangan ketika terjadi bencana.

"Berasnya masih belum digunakan dan untuk mengeluarkan itu perlu pengajuan langsung yang ditandatangani bupati," katanya.

Untuk membantu masyarakat yang menjadi korban banjir di Sintang, pemkab setempat melalui BPBD Kabupaten Sintang bersama Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Bulog sudah mengirimkan bantuan 1,8 ton beras dan makanan siap saji.

"Baru tiga desa dari 15 desa yang kita bantu," tuturnya.

Dikatakannya, tiga desa yang sudah dibantu yaitu desa Nanga Tikan, Desa Melikat dan Desa Pelaik. Kerusakan parah terjadi akibat banjir tersebut dimana banyak ternak penduduk yang mati.

Begitu juga lumbung-lumbung padi milik masyarakat habis terendam. Aktivitas warga lumpuh total, jika bantuan tidak diberikan maka warga terancam kelaparan.

Untuk itu Pemkab Sintang telah memberikan bantuan sebanyak lima ton beras pada Senin kemarin dan akan mengirimkan 10 ton lagi pada hari ini.

Dari situasi yang ada di lapangan, Kepala Desa Nanga Mau, Ayub mengatakan kondisi air di Nanga Mau yang merupakan ibukota Kecamatan kayan Hilir semakin tinggi akibat hujan malam kemarin yang terus mengguyur wilayah itu.

"Ada tujuh dusun dan dusun yang terkena dampak langsung banjir yakni Dusun Niaga, Kumpang Jaya, Mentawa Permai, Menyurai Raya, Montab dan Bongkal Lestari, itu yang terkena dampak langsung dan kondisinya sekarang air terus naik, warga juga sudah ramai yang mengungsi," katanya.

Sementara itu, Siti (21), salah seorang warga Sungai Tebelian juga menginformasikan beberapa ruas jalan yang menghubungkan beberapa Desa di kecamatan Sungai Tebelian sudah digenangi air. Salah satu contoh jalan yang menghubungkan Desa Perembang dengan Desa Bancoh.

Tidak hanya itu jalan yang menghubungkan desa Perembang dengan Desa Merarai Satu juga sudah terputus akibat banjir.

"Kita sekarang mau turun ke Sintang saja sudah susah dan motor sudah hampir tidak bisa lewat," kata Siti.

(pso-171)


Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012