Pontianak (ANTARA Kalbar) - Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak, Prof DR Thamrin Usman DEA mengatakan, Komunitas ASEAN 2015 bukan ancaman melainkan tantangan bagi dunia pendidikan kesehatan Indonesia.
"Bagaimana Indonesia bisa membuat yang terbaik di bidang tersebut," kata Thamrin Usman di sela pembukaan Pameran dan Ekspo Pendidikan Kedokteran Indonesia VI Tahun 2012 di Pontianak, Kamis.
Menurut dia, sejumlah negara di kawasan ASEAN telah menyiapkan yang terbaik di bidang pendidikan kesehatan.
Ia mencontohkan, di Filipina, tenaga dokter setempat telah disiapkan untuk mampu berbahasa Inggris.
"Belum lagi di negara lain seperti Malaysia, apalagi Singapura," katanya menegaskan.
Ia menambahkan, terkait hal itu, Indonesia juga harus menyiapkan dokter yang mampu berkompetisi pada saat Komunitas ASEAN Tahun 2015.
Sementara terkait PEPKI VI, ia bersyukur Pontianak dapat menjadi tuan rumah. "Terlebih lagi, Fakultas Kedokteran baru terbentuk, telah ditunjuk dan dipercaya sebagai tuan rumah," ujar dia.
Sejumlah pembicara internasional dipastikan hadir diantara dari Belanda, Filipina dan Bangladesh.
Ia juga berharap ada dampak lain bagi Pontianak mengingat kegiatan pendidikan kedokteran dan sains serta teknologi terbilang kurang.
(T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Bagaimana Indonesia bisa membuat yang terbaik di bidang tersebut," kata Thamrin Usman di sela pembukaan Pameran dan Ekspo Pendidikan Kedokteran Indonesia VI Tahun 2012 di Pontianak, Kamis.
Menurut dia, sejumlah negara di kawasan ASEAN telah menyiapkan yang terbaik di bidang pendidikan kesehatan.
Ia mencontohkan, di Filipina, tenaga dokter setempat telah disiapkan untuk mampu berbahasa Inggris.
"Belum lagi di negara lain seperti Malaysia, apalagi Singapura," katanya menegaskan.
Ia menambahkan, terkait hal itu, Indonesia juga harus menyiapkan dokter yang mampu berkompetisi pada saat Komunitas ASEAN Tahun 2015.
Sementara terkait PEPKI VI, ia bersyukur Pontianak dapat menjadi tuan rumah. "Terlebih lagi, Fakultas Kedokteran baru terbentuk, telah ditunjuk dan dipercaya sebagai tuan rumah," ujar dia.
Sejumlah pembicara internasional dipastikan hadir diantara dari Belanda, Filipina dan Bangladesh.
Ia juga berharap ada dampak lain bagi Pontianak mengingat kegiatan pendidikan kedokteran dan sains serta teknologi terbilang kurang.
(T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012