Jakarta (ANTARA Kalbar) - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Anggito Abimanyu mengatakan pada 2013 akan ada kelompok terbang khusus bagi jamaah lanjut usia yang berusia 83 tahun ke atas.

"Program ini untuk mengutamakan jamaah lanjut usia supaya bisa lebih dahulu menunaikan ibadah haji. Kloter khusus lansia juga memiliki durasi ibadah haji yang lebih singkat, yaitu 20 hari hingga 25 hari," kata Anggito Abimanyu di Jakarta, Rabu.

Anggito mengatakan adanya program kloter khusus lansia itu bukan berarti mengurangi kuota haji yang sudah ada sebelumnya. Sebab, pengadaan kloter khusus itu diambil dari sisa kuota haji yang selalu terjadi setiap tahun.

Meskipun menggunakan estimasi sisa kuota haji, kloter khusus lansia itu akan diutamakan dan ditempatkan di nomor urut awal. Pengadaan kloter khusus lansia itu juga untuk meminimalkan tuduhan dan fitnah terhadap penggunaan sisa kuota yang selama ini dianggap subjektif.

"Namun, jamaah yang mendapat kuota kloter lansia untuk haji 2013 harus sudah terdaftar dalam sistem komputerisasi haji hingga 31 Desember 2012. Selain itu, mereka juga harus memenuhi komitmen untuk membayar biaya penyelenggaraan ibadah haji atau BPIH secara lunas dan memiliki pendamping," tuturnya.

Jamaah yang akan mendampingi jamaah kloter khusus lansia juga harus sudah terdaftar dalam sistem komputerisasi haji 2012 dan membayar lunas BPIH. Jadi, Anggito mengatakan pendamping jamaah kloter lansia tidak boleh disusulkan atau tiba-tiba mendaftar sebagai pendamping.

Untuk memberikan layanan kesehatan kepada jamaah haji dari kloter khusus lansia tersebut, Anggito mengatakan sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Menurut dia, kloter tersebut harus ditangani secara khusus karena memiliki risiko yang cukup tinggi.

"Konsekuensinya memang jumlah personel kesehatan dan dokter yang mendampingi jamaah kloter lansia harus ditambah. Saat ini, Kemkes sudah menggodok usulan dari kami itu," ujarnya.

Saat ini, kata Anggito, jumlah calon jamaah haji lansia yang sudah terdaftar dalam sistem komputerisasi haji 2013 mencapai 3.000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurut dia, jumlah tersebut akan diklarifikasi kembali oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama setempat.

 (T.D018)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013