Pontianak (Antara Kalbar) - DPD Partai Demokrat Provinsi Kalimantan Barat tetap mendukung kepemimpinan Anas Urbaningrum sebagai ketua umum pusat meski muncul wacana menggantinya seiring turunnya elektabilitas partai tersebut berdasarkan hasil survei beberapa lembaga.
"Kalbar 100 persen tidak setuju wacana musyawarah nasional luar biasa atau apapun itu sebelum ada keputusan dari Komisi Pemberantasan Korupsi," kata Wakil Ketua I DPD Partai Demokrat Provinsi Kalbar Bobby Chrisnawan di Pontianak, Selasa.
Menurut politisi muda itu, sisa waktu menjelang Pemilu tinggal satu tahun. Ia menambahkan, wacana tersebut hanya akan menghabiskan energi.
Selain itu, ia mempertanyakan apakah ada jaminan bahwa kalau Anas Urbaningrum mundur akan secara otomatis membuat elektabilitas Partai Demokrat melonjak.
"Sebaiknya, seluruh kader Partai Demokrat bersatu dan memperkuat kesolidan internal serta bekerja untuk rakyat. Bukan malah terjebak kembali ke dalam potensi konflik internal, sementara Pemilu 2014 sudah semakin dekat," ujar Bobby.
Ia juga mengkritik sikap KPK yang hingga kini tidak memberi kejelasan status Anas Urbaningrum.
"Demokrat jangan disandera KPK, dan KPK pun janganlah berpolitik," kata dia.
Ia meminta masyarakat untuk mencermati bahwa sejauh ini tidak ada satupun bukti yang mengarah ke status Anas Urbaningrum sebagai tersangka kasus korupsi.
"Berdasarkan itu, maka 14 DPC Partai Demokrat se-Kalbar, 100 persen mendukung kepemimpinan Anas Urbaningrum," kata Bobby.
Lembaga survei akhir pekan lalu menyatakan elektabilitas Partai Demokrat terus turun dan berada di bawah Partai Golkar dan PDI Perjuangan.
T011
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Kalbar 100 persen tidak setuju wacana musyawarah nasional luar biasa atau apapun itu sebelum ada keputusan dari Komisi Pemberantasan Korupsi," kata Wakil Ketua I DPD Partai Demokrat Provinsi Kalbar Bobby Chrisnawan di Pontianak, Selasa.
Menurut politisi muda itu, sisa waktu menjelang Pemilu tinggal satu tahun. Ia menambahkan, wacana tersebut hanya akan menghabiskan energi.
Selain itu, ia mempertanyakan apakah ada jaminan bahwa kalau Anas Urbaningrum mundur akan secara otomatis membuat elektabilitas Partai Demokrat melonjak.
"Sebaiknya, seluruh kader Partai Demokrat bersatu dan memperkuat kesolidan internal serta bekerja untuk rakyat. Bukan malah terjebak kembali ke dalam potensi konflik internal, sementara Pemilu 2014 sudah semakin dekat," ujar Bobby.
Ia juga mengkritik sikap KPK yang hingga kini tidak memberi kejelasan status Anas Urbaningrum.
"Demokrat jangan disandera KPK, dan KPK pun janganlah berpolitik," kata dia.
Ia meminta masyarakat untuk mencermati bahwa sejauh ini tidak ada satupun bukti yang mengarah ke status Anas Urbaningrum sebagai tersangka kasus korupsi.
"Berdasarkan itu, maka 14 DPC Partai Demokrat se-Kalbar, 100 persen mendukung kepemimpinan Anas Urbaningrum," kata Bobby.
Lembaga survei akhir pekan lalu menyatakan elektabilitas Partai Demokrat terus turun dan berada di bawah Partai Golkar dan PDI Perjuangan.
T011
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013