Jakarta (Antara Kalbar) - Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan hubungan bilateral dengan Amerika Serikat melalui optimalisasi pertemuan Komisi Bersama kedua negara.
Dalam rangka peningkatan hubungan tersebut, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, pada Kamis di Washington, dengan sejumlah agenda pembahasan sejumlah isu global terkini, seperti dikutip dalam pernyataan tertulis Kemenlu di Jakarta, Jumat.
Beberapa isu yang menjadi bahasan di antaranya adalah situasi terkini di Suriah, masalah keamanan laut di Laut Cina Selatan, Iran, Myanmar dan Semenanjung Korea.
Sementara Menlu AS menegaskan komitmen AS untuk melanjutkan "rebalancing policy", mengingat potensi ekonomi kawasan ini dan makna geopolitik strategis.
Pertemuan tersebut juga menyepakati adanya peningkatan dialog tentang sejumlah isu global yang menjadi kepedulian bersama dalam rangka memberikan kontribusi penyelesaian.
Hubungan RI - AS dalam beberapa tahun ini telah menunjukkan indikasi yang semakin positif ditandai dengan meningkatnya neraca perdagangan bilateral dalam dua tahun terakhir.
Neraca perdagangan tertinggi tercatat pada tahun 2011 dengan nilai 26,5 milyar dolar AS, sementara hubungan antar masyarakat madani ("people to people contact") juga semakin meningkat dalam konteks kerjasama Kemitraan Menyeluruh RI-AS.
Kemajuan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional yang positif itu diharapkan dapat membuka peluang yang lebih besar bagi peningkatan hubungan perdagangan dan investasi kedua negara.
Kedua Menlu direncanakan akan bertemu kembali untuk memimpin Sidang Komisi Bersama ke-4 guna membahas lebih lanjut peningkatan hubungan dan kerjasama bilateral di bawah Kemitraan Komprehensif RI-AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Dalam rangka peningkatan hubungan tersebut, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, pada Kamis di Washington, dengan sejumlah agenda pembahasan sejumlah isu global terkini, seperti dikutip dalam pernyataan tertulis Kemenlu di Jakarta, Jumat.
Beberapa isu yang menjadi bahasan di antaranya adalah situasi terkini di Suriah, masalah keamanan laut di Laut Cina Selatan, Iran, Myanmar dan Semenanjung Korea.
Sementara Menlu AS menegaskan komitmen AS untuk melanjutkan "rebalancing policy", mengingat potensi ekonomi kawasan ini dan makna geopolitik strategis.
Pertemuan tersebut juga menyepakati adanya peningkatan dialog tentang sejumlah isu global yang menjadi kepedulian bersama dalam rangka memberikan kontribusi penyelesaian.
Hubungan RI - AS dalam beberapa tahun ini telah menunjukkan indikasi yang semakin positif ditandai dengan meningkatnya neraca perdagangan bilateral dalam dua tahun terakhir.
Neraca perdagangan tertinggi tercatat pada tahun 2011 dengan nilai 26,5 milyar dolar AS, sementara hubungan antar masyarakat madani ("people to people contact") juga semakin meningkat dalam konteks kerjasama Kemitraan Menyeluruh RI-AS.
Kemajuan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional yang positif itu diharapkan dapat membuka peluang yang lebih besar bagi peningkatan hubungan perdagangan dan investasi kedua negara.
Kedua Menlu direncanakan akan bertemu kembali untuk memimpin Sidang Komisi Bersama ke-4 guna membahas lebih lanjut peningkatan hubungan dan kerjasama bilateral di bawah Kemitraan Komprehensif RI-AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013