Sidoarjo (Antara Kalbar) - Aktivis lingkungan hidup mendirikan monumen Lumpur Lapindo di atas tanggul penahan lumpur di titik 21, sebagai pengingat tragedi semburan Lumpur Lapindo yang telah menenggelamkan ribuan rumah di tiga kecamatan di Sidoarjo, Jawa Timur.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Jawa Timur Bambang Catur Nusantara, Rabu menjelaskan, monumen tersebut merupakan pengingat korban Lumpur Lapindo akan selalu menuntut pemulihan sepenuhnya kehidupan mereka yang telah ditelan lumpur.

"Monumen itu bertuliskan Lumpur Lapindo telah mengubur kampung kami, dan Lapindo hanya mengobral janji palsu. Negara abai memulihkan kehidupan kami, suara kami tak pernah padam, agar bangsa ini tidak lupa," ujarnya dalam aksi peringatan tujuh tahun Lumpur Lapindo di Sidoarjo.

Selain itu, kata dia, pihaknya melakukan aksi pemasangan foto-foto untuk mengkampanyekan penghentian pengeboran yang dilakukan oleh Lapindo Brantas Inc, sebagai rangkaian peringatan tujuh tahun semburan Lumpur Lapindo.

"Kami akan terus mengkampanyekan supaya Lapindo Brantas Inc menghentikan aktivitas pengeboran di wilayah padat huni, karena sangat mengganggu lingkungan masyarakat," ucapnya.

Sementara itu, relawan dari "Urban Poor Consortium" (UPC) Gugun Muhammad mengatakan, aksi tersebut dilakukan untuk menggugah kesadaran publik terkait dengan aktivitas pengeboran yang dilakukan oleh Lapindo Brantas Inc.

"Kami akan menggalang dukungan publik atas ancaman yang bakal ditimbulkan oleh proyek-proyek migas yang tidak mengindahkan keselamatan warga seperti yang telah dilakukan oleh Lapindo Brantas Inc di sumur Banjar Panji 1," ujarnya.

Ia juga mengemukakan, beberapa waktu lalu telah digelar seminar dan diskusi tentang kasus Lapindo di kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Rekomendasi seminar tersebut di antaranya memperkuat peran negara dalam menangani kasus semburan Lumpur Lapindo, negara diharapkan mampu menjamin pemulihan hak-hak korban Lapindo yang telah hilang, dan berani menagih pengeluaran yang telah diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara kepada PT Lapindo Brantas Inc sebagai pihak terkait atas bencana tersebut.

(Chandra HN)
 

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013