Sidoarjo (Antara Kalbar) - Calon Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menandatangani kontrak politik kepada korban lumpur Lapindo pada puncak peringatan delapan tahun semburan lumpur Lapindo di titik 21 tanggul penahan lumpur, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, kalau untuk mengatasi masalah semburan lumpur Lapindo dan juga untuk mengatasi masalah sosial ini tidak bisa dilepaskan dari peran serta pemerintah.
"Saya sudah melihat sendiri seperti apa semburan lumpur Lapindo itu dari dekat dan saya juga sudah mendengar serta sudah mengerti apa yang menjadi permasalahan masyarakat. Oleh karena itu, dalam kasus seperti ini negara harus hadir," katanya.
Ia mengatakan, negara harus hadir sebagai representasi kedaulatan rakyat karena kalau negara absen berarti negara telah melupakan rakyat.
"Oleh sebab itu saya akan menandatangani kontrak politik dengan korban lumpur ini dan saya tidak bisa berlama-lama berada di Kabupaten Sidoarjo," katanya.
Di antara kontrak politik yang ditandatangani tersebut berisi tentang Indonesia sehat, Indonesia pintar, tidak gusur pemukiman miskin, dan juga memberikan dana talangan untuk korban lumpur Lapindo.
Dengan mengenakan pakaian kotak-kotak, Jokowi hadir sekitar pukul 16.00 WIB langsung disambut histeris ribuan korban lumpur yang sudah menunggunya sejak pukul 08.00 WIB.
Jokowi yang datang bersama rombongan dari keluarga besar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan sejumlah simpatisan serta relawan yang datang dari sekitar Sidoarjo dan Surabaya.
Begitu turun dari mobil, Jokowi langsung diarahkan untuk melihat dari dekat semburan lumpur melalui titik 21 yang ada di sebelah barat pusat semburan.
Pada saat itu, Jokowi menerima segenggam lumpur dari empat orang yang berlumuran lumpur Lapindo sebagai pengingat kalau masalah lumpur ini akan terus digenggam Jokowi jika dirinya terpilih menjadi Presiden.
Jokowi Tandatangani Kontrak Politik Korban Lumpur Lapindo
Kamis, 29 Mei 2014 22:39 WIB