Sekadau (Antara Kalbar) - Hasil ujian nasional di tingkat sekolah menengah pertama dan sederajat di kabupaten Sekadau mencatat hanya 5 siswa yang tidak lulus dari peserta UN sebanyak 2.812 siswa, kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sekadau Djemain Burhan di Sekadau, Sabtu (1/6).
"Se-Kabupaten Sekadau tercatat hanya 5 siswa yang tidak lulus di UN SMP. Ketida lulusan itu masing-masing dari SMPN I Sekadau Hulu atau Rawak satu orang pelajar, sementara yang empat orang masing-masing 2 orang dari SMPN I dan SMPN III Belitang. Tidak lulus jangan putus asa disarankan tetap melanjutkan pendidikannya," ungkap Djemain melalui pesan singkatnya.
Djemain mengatakan, mereka yang tidak lulus bukan berarti tidak bisa, tapi bisa saja mereka gugup saat mengerjakan soal-soal UN. Gugup dalam mengerjakan soal bisa mempengaruhi jiwa seseorang sehingga pecah konsentrasinya saat mengisi jawaban.
Sementara bagi yang lulus, tetap harus melanjutkan pendidikannya ke jenjang berikutnya.
"Sekolah tingkat atas sudah ada di masing-masing kecamatan, jadi tidak ada alasan tidak sekolah. Seragam yang ada jangan dicoret, namun bisa diberikan pada adik kelas atau saudara yang memerlukannya, karena sangat sayang kalau dicoret seragam yang masih bagus itu," paparnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Se-Kabupaten Sekadau tercatat hanya 5 siswa yang tidak lulus di UN SMP. Ketida lulusan itu masing-masing dari SMPN I Sekadau Hulu atau Rawak satu orang pelajar, sementara yang empat orang masing-masing 2 orang dari SMPN I dan SMPN III Belitang. Tidak lulus jangan putus asa disarankan tetap melanjutkan pendidikannya," ungkap Djemain melalui pesan singkatnya.
Djemain mengatakan, mereka yang tidak lulus bukan berarti tidak bisa, tapi bisa saja mereka gugup saat mengerjakan soal-soal UN. Gugup dalam mengerjakan soal bisa mempengaruhi jiwa seseorang sehingga pecah konsentrasinya saat mengisi jawaban.
Sementara bagi yang lulus, tetap harus melanjutkan pendidikannya ke jenjang berikutnya.
"Sekolah tingkat atas sudah ada di masing-masing kecamatan, jadi tidak ada alasan tidak sekolah. Seragam yang ada jangan dicoret, namun bisa diberikan pada adik kelas atau saudara yang memerlukannya, karena sangat sayang kalau dicoret seragam yang masih bagus itu," paparnya.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013