Jatinangor (Antara Kalbar) - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan kasus kekerasan praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) semakin menurun sejak empat tahun terakhir dengan pemberhentian terhadap 45 praja pelaku kekerasan.
"Sejak 2009 hingga saat ini sudah 45 praja kami berhentikan karena kasus pelanggaran berat, kekerasan itu sudah semakin menurun," kata Mendagri usai memimpin Wisuda IPDN Angkatan XX di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa.
Mendagri mengancam pihak-pihak civitas akademika dan seluruh praja di IPDN untuk menghentikan tindak kekerasan dalam kegiatan orientasi praja baru.
Orientasi pendidikan dan kampus terhadap praja baru seharusnya mengutamakan kualitas akademis, pembentukan sikap mental dan perilaku yang baik.
Jika masih menemukan praktik kekerasan di lingkungan Kampus IPDN, Mendagri menegaskan akan menyelesaikan kasus tersebut ke ranah hukum pidana.
"Kalau masih kedapatan, akan kita sidangkan, bahkan ada yang kami lanjutkan proses hukumnya, pokoknya yang lalai akan kami proses ke hukum," jelasnya.
Selain pemberhentian terhadap praja pelaku pelanggaran berat tersebut, ada juga sanksi penurunan tingkat pendidikan terhadap praja yang melakukan pelanggaran sedang.
Penurunan tingkat kasus kekerasan di IPDN juga menyebabkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali hadir dalam upacara pelantikan Pamong Praja Muda IPD Angkatan XX.
"Ini untuk pertama kalinya sejak 2006 Presiden hadir, waktu itu karena ada kasus pemukulan praja maka kami minta waktu untuk dibenahi terlebih dahulu," tambahnya.
Upacara Wisuda IPDN Angkatan XX dihadiri oleh Rektor IPDN Suhajar Diantoro, Pelaksana Tugas Rektor IPDN Sadu Wasistiono, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Djohermansyah Djohan, Sekretaris Jenderal Kemendagri Diah Anggraeni, serta para guru besar IPDN.
"Wisudawan yang hadir saat ini berjumlah 1.541 orang yang terdiri atas lulusan Program Diploma IV sebanyak 1.261 orang dengan tiga orang ditunda kelulusannya, Program Strata I sebanyak 198 orang dengan tiga orang ditunda kelulusannya, serta Program Pascasarjana Administrasi Pemerintahan Daerah (MAPD) sebanyak 82 orang," kata Rektor IPDN.
Predikat lulusan terbaik untuk Program Diploma IV diberikan kepada Ardi Kasmono dari Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, untuk Program Strata I diberikan kepada Ayu Ika Sulistyanigrum asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, serta untuk Program MAPD diberikan kepada Alfian Lewenussa dari Provinsi Maluku.
Rabu (28/8), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan melantik para Pamong Praja Muda tersebut, setelah tiga tahun absen dalam rangkaian acara kelulusan para calon aparat Negara tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Sejak 2009 hingga saat ini sudah 45 praja kami berhentikan karena kasus pelanggaran berat, kekerasan itu sudah semakin menurun," kata Mendagri usai memimpin Wisuda IPDN Angkatan XX di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa.
Mendagri mengancam pihak-pihak civitas akademika dan seluruh praja di IPDN untuk menghentikan tindak kekerasan dalam kegiatan orientasi praja baru.
Orientasi pendidikan dan kampus terhadap praja baru seharusnya mengutamakan kualitas akademis, pembentukan sikap mental dan perilaku yang baik.
Jika masih menemukan praktik kekerasan di lingkungan Kampus IPDN, Mendagri menegaskan akan menyelesaikan kasus tersebut ke ranah hukum pidana.
"Kalau masih kedapatan, akan kita sidangkan, bahkan ada yang kami lanjutkan proses hukumnya, pokoknya yang lalai akan kami proses ke hukum," jelasnya.
Selain pemberhentian terhadap praja pelaku pelanggaran berat tersebut, ada juga sanksi penurunan tingkat pendidikan terhadap praja yang melakukan pelanggaran sedang.
Penurunan tingkat kasus kekerasan di IPDN juga menyebabkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali hadir dalam upacara pelantikan Pamong Praja Muda IPD Angkatan XX.
"Ini untuk pertama kalinya sejak 2006 Presiden hadir, waktu itu karena ada kasus pemukulan praja maka kami minta waktu untuk dibenahi terlebih dahulu," tambahnya.
Upacara Wisuda IPDN Angkatan XX dihadiri oleh Rektor IPDN Suhajar Diantoro, Pelaksana Tugas Rektor IPDN Sadu Wasistiono, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Djohermansyah Djohan, Sekretaris Jenderal Kemendagri Diah Anggraeni, serta para guru besar IPDN.
"Wisudawan yang hadir saat ini berjumlah 1.541 orang yang terdiri atas lulusan Program Diploma IV sebanyak 1.261 orang dengan tiga orang ditunda kelulusannya, Program Strata I sebanyak 198 orang dengan tiga orang ditunda kelulusannya, serta Program Pascasarjana Administrasi Pemerintahan Daerah (MAPD) sebanyak 82 orang," kata Rektor IPDN.
Predikat lulusan terbaik untuk Program Diploma IV diberikan kepada Ardi Kasmono dari Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, untuk Program Strata I diberikan kepada Ayu Ika Sulistyanigrum asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, serta untuk Program MAPD diberikan kepada Alfian Lewenussa dari Provinsi Maluku.
Rabu (28/8), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan melantik para Pamong Praja Muda tersebut, setelah tiga tahun absen dalam rangkaian acara kelulusan para calon aparat Negara tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013