Sintang (Antara Kalbar) -  Kapolres Sintang AKBP Veris Septiansyah mengatakan pihaknya akan terus mengamankan Lapas Kelas II  BSintang ini sampai kondisinya kondusif. Dia mengatakan pihaknya sudah mengantongi nama Napi yang menjadi provokator terjadinya keributan di dalam lapas.

Polres Sintang saat ini mengerahkan 215 personil dibantu satu pleton Satuan Brimob dan beberapa aparat TNI. Dikatakannya, Polres Sintang mungkin juga akan meminta bantuan Polda Kalbar untuk mengamankan Lapas Kelas II Sintang tersebut.

Kepala Divisi Humas Polda Kalbar, AKBP Mukson Munandar mengatakan untuk saat ini Polda Kalbar belum akan menurunkan personilnya untuk membantu Polres Sintang mengamankan Lapas Kelas II Sintang.

“Tapi nanti jika dibutuhkan, akan kami kirim bantuan. Untuk saat ini pengamanan dilakukan oleh Satuan Brimob yang ada di Sintang,” katanya.

Sementara itu, Dandim 1205/Sintang, Letkol Infanteri Anggit Exton Yustiawan mengatakan Kodim 1205/Sintang akan terus membantu Polres Sintang dalam mengamankan lapas. Dia mengatakan Kodim 1205/Sintang menurunkan sekitar 30 personil untuk membantu pengamanan tersebut.

Dandim menghimbau agar para Napi menahan diri karena tidak ada permasalahan yang tidak bisa diselesaikan. “Saya minta para Napi jangan anarkis dan mengambil tindakan sendiri-sendiri,” imbaunya.

Kondisi Lapas Kelas II B Sintang yang kelebihan kapasitas juga harus segera diperhatikan. Saat ini jumlah penghuni lapas mencapai 280 orang sementara kapasitas idealnya 180 orang.

Sementara itu seorang anggota Polres Sintang, Brigadir Muhajirin terluka di bagian bibir akibat terkena lemparan batu para narapidana (Napi) Lapas Kelas II B Sintang yang mengamuk lantaran tidak ingin di tes urine oleh petugas lapas.

Akibat lemparan ini, Muhajirin, anggota Satuan Intelkam Polres Sintang harus menjalani perawatan. Kapolres Sintang,  membenarkan adanya anggotanya yang terluka.

Dia mengungkapkan anggota tersebut terluka karena dirinya belum sempat menggunakan tameng pengaman saat para Napi melempari batu para petugas. “Lukanya juga tidak terlalu parah. Ini sudah resiko dari sebuah tugas,” tuturnya.

Pewarta: Tantra Nur Andi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013