Sintang (Antara Kalbar) - Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sintang, Ginidie merasa heran mengapa peristiwa kerusuhan di Lapas II B Sintang bisa terjadi. Kerusuhan tersebut dianggap Ginidie menunjukkan para napi sudah tidak lagi menghormati petugas lapas yang notabenenya juga sebagai aparat penegak hukum.
“Sekarang ini kepercayaan masyarakat terhadap penegak hukum memang sudah kurang,†tegasnya.
Apalagi, lanjut Ginidie, munculnya informasi para napi tersebut bebas keluar tahanan dan pulang ke rumah menunjukkan buruknya moralitas dari para petugas lapas sehingga para petugas lapas pun perlu ditingkatkan keimanannya.
Ginidie mengatakan penegakan hukum di negara ini sudah seperti karet. Bisa terik, bisa kendur. “Sekarang ini hukum sudah bisa dibeli, kebebasan juga bisa dibeli. Tahanan yang punya duitpun bebas keluar lapas. Wajar saja, tindak kejahatan terus terjadi karena tidak ada efek jera atas penegakan hukum yang dilaksanakan,†tuturnya.
Menurut Ginidie, narapidana di dalam tahanan yang diperlakukan sama seperti masyarakat yang bebas dari tahanan. Harusnya ada perlakukan khusus yang bisa membuat efek jera para Napi agar tidak lagi melakukan tindak kejahatan. Sekarang ini, lihat saja di lapas-lapas, disediakan kamar, kasur dan fasilitas lengkap lainnya.
“Makanan untuk para napi juga bergizi. Wajarlah jika orang masuk penjara tidak jera karena kondisinya sama saja di penjara dengan tidak. Lihat para napi itu, sehat-sehat, gemuk-gemuk,†katanya.
Menurut dia, Lapas Kelas II B Sintang meningkatkan keimanan para narapidana (napi) dan petugas Lapas agar terjadinya kerusuhan di dalam lapas tidak terulang lagi.
Ginidie menilai kerusuhan di dalam lapas terjadi karena kurangnya pembinaan keimanan para napi oleh pihak lapas. Pembinaan keimanan, ketakwaan dan moralitas ini harus ekstra dilaksanakan agar ada perubahan perilaku dari para napi.
“Para narapidana inikan mendekam di lapas karena terlibat dalam suatu kasus pidana. Karena itu, pembinaan perilaku melalui peningkatan keimanan dari para napi harus ekstra dilakukan,†tegasnya.
Dia mengatakan terjadinya kerusuhan antara napi dengan petugas dan aparat kepolisian merupakan bukti perilaku para napi tersebut belum berubah. Ini artinya, ada pembinaan yang kurang diperhatikan oleh pihak lapas.
Kerusuhan Lapas Tunjukkan Penegak Hukum Tak Dihormati
Minggu, 29 September 2013 14:26 WIB