Yogyakarta (Antara Kalbar) - Kecerdasan spiritual dapat menumbuhkan fungsi manusiawi seseorang sehingga membuat mereka menjadi lebih kreatif, luwes, berwawasan luas, dan spontan, kata psikolog Seto Mulyadi.

"Selain itu juga membuat seseorang dapat menghadapi perjuangan hidup, kecemasan, dan kekhawatiran, serta dapat menjembatani antara diri sendiri dan orang lain dan menjadi lebih cerdas secara spiritual dalam beragama," katanya di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Minggu.

Pada seminar "Peran Pendidikan dan Islam Dalam Menghadapi Perubahan Sosial", ia mengatakan peran orang tua dalam upaya menumbuhkembangkan kecerdasan spiritual pada anak sangat penting.

"Hal itu sama pentingnya dengan upaya orang tua dalam menumbuhkembangkan potensi kecerdasan anak pada bidang yang lain," kata mantan Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak (PA) itu.

Dalam hal ini, menurut dia, yang sebaiknya dilakukan orang tua adalah mengusahakan untuk tidak mematikan spontanitas anak, mengusahakan untuk selalu tidak berprasangka buruk pada anak maupun orang lain.

Orang tua juga perlu mengupayakan agar dapat mendidik dan membesarkan anak dengan kasih sayang serta keakraban dalam lingkungan keluarga dan mengupayakan anak dapat membuat dan memiliki prioritas hidup.

"Selain itu, orang tua juga perlu menumbuhkan rasa percaya diri anak dengan tidak melakukan kekerasan, karena kekerasan akan mengakibatkan anak menjadi takut mencoba sesuatu hal yang baru dan dapat mengambil kesimpulan yang keliru terhadap suatu peristiwa," katanya.

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UAD R Muhammad Ali mengatakan perubahan sosial yang dibarengi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberi dampak yang sangat besar bagi perkembangan psikologi dan perilaku anak.

"Dampak negatifnya dirasa lebih besar dibandingkan dengan dampak positifnya. Banyak kita saksikan dari kehidupan nyata dan pemberitaan di media massa, berbagai kasus mencemaskan yang terjadi di lingkungan kita seperti tawuran, perilaku seks menyimpang, pemerkosaan, dan korupsi," katanya.

Oleh karena itu, UAD yang memiliki jargon "moral and intellectual integrity" mempunyai tanggung jawab untuk menjaga moral mahasiswa dan masyarakat agar dapat melindungi diri sehingga tidak tergerus oleh perubahan sosial.

(H.J. Cahyono)

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013