Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Kalbar Syafrin Lewi mengatakan, kerja sama dengan Bank Kalbar sebagai Apex akan menguntungkan BPR.

"BPR masih lemah dalam pelayanan, teknologi, karena berbagai keterbatasan. dengan kerja sama ini BPR nantinya dapat memanfaatkan fasilitas yang dimiliki Bank Kalbar dalam meningkatkan pelayanan dan memperluas jaringan," kata Syafrin Lewi di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan ada sejumlah persyaratan yang diterbitkan Bank Kalbar terkait kelembagaan Apex tersebut. Diantaranya BPR terdaftar di Perbarindo, tunduk pada ketentuan yang ditetapkan lembaga Apex, memiliki rencana kerja tahunan, bersedia menempatkan simpanan pokok, bersedia dievaluasi dan diberhentikan sewaktu-waktu sebagai anggota Apex kalau melanggar aturan.

Kemudian, tunduk terhadap aturan dan kebijakan Bank Indonesia dan/atau Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku, mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris sesuai kewenangan, bersedia menyerahkan surat kuasa kepada Bank Kalbar sebagai lembaga Apex untuk mencairkan simpanan pokok dalam bentuk deposito atas nama BPR yang ditempatkan di Bank Kalbar.

Lalu, bersedia bertanggung jawab secara renteng apabila terjadi kerugian atas pelaksanaan Apex berdasarkan persentase porsi simpanan pokok terhadap total simpanan pokok seluruh anggota Apex.

Selain itu, juga telah dibentuk Komite Apex BPR Bank Kalbar.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, simpanan pokok dari BPR ke Bank Kalbar terkait lembaga Apex mulai dari Rp100 juta dan kalau secara keseluruhan Rp3 miliar. Bank Kalbar memberi pendampingan sebesar Rp3 miliar sehingga total keseluruhan Rp6 miliar.

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014