Pontianak (ANTARA) - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) BPR Khatulistiwa menghadirkan produk bunga kredit hanya 4,5 persen per tahun dan produk yang dinamai Kredit Usaha Rakyat Makmur (KURMA) diluncurkan Wali Kota Pontianak dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Pontianak.
“Hadirnya KURMA sebaga upaya membantu pelaku usaha mikro kecil untuk dapat bangkit dan kembali menggerakkan ekonomi, serta menyikapi banyaknya penawaran kredit yang dilakukan oleh para rentenir dan perusahaan fintech lending illegal, “ ujar Direktur Utama Bank Pasar Pontianak, Agus Subardi di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa produk KURMA ditujukan untuk pelaku usaha mikro kecil dengan maksimal plafon pinjaman sebesar Rp25 juta serta dapat dicicil selama maksimal 36 bulan .
“Target penyaluran KURMA di tahun ini Rp1 miliar dulu. Kita mendorong dan memberikan akses yang luas kepada masyarakat untuk mengajukan kredit dengan mudah dan cepat,” ajak dia.
Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono hadirnya KURMA merupakan kepedulian pemerintah kota terhadap pelaku usaha mikro kecil.
“Produk KURMA melalui Perumda BPR Khatulistiwa ini untuk mewujudkan keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat menengah ke bawah, serta kado ulang tahun ke-249 Kota Pontianak. Kita berharap produk ini bisa mengatasi permasalahan akses permodalan yang dihadapi oleh pelaku usaha mikro kecil karena persyaratan kredit telah dipermudah dengan proses kredit yang relatif cepat,” jelas dia.
Kepala OJK Provinsi Kalbar, Moch.Riezky F.Purnomo, menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota dan TPAKD Kota Pontianak sejalan dengan program tematik tahun 2020 OJK yakni penciptaan produk kredit melawan rentenir.
“Produk KURMA yang dipasarkan oleh Perumda BPR Khatulistiwa telah memiliki 2 karakteristik dasar yang harus dimiliki oleh yakni murah dan cepat. Suku bunga yang ditawarkan sangat murah, syarat juga relatif mudah, serta waktu pemrosesan kredit yang cepat. Kami memberikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif dan kepedulian Walikota Pontianak dalam upaya untuk membuka akses keuangan yang seluas-luasnya serta ikut mendorong percepatan pemulihan ekonomi daerah,” kata dia.