Pontianak (ANTARA) - Aksi ASN Berbagi Kasih (ASN Kasih) Berbasis Sistem Informasi di Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat melibatkan Perumda BPR Khatulistiwa untuk ikut menurunkan stunting.
"ASN Kasih menyalurkan paket kepada masyarakat di Pontianak Timur diserahkan secara simbolis oleh Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian. Ini bentuk kepedulian untuk menurunkan stunting," ujar Camat Pontianak Timur M Akif di Pontianak, Rabu.
Akif memaparkan, terjadi penurunan jumlah lokus intervensi stunting di Kecamatan Pontianak Timur dalam dua tahun terakhir. Dimana pada 2022, terdapat enam kelurahan yang menjadi lokus. Sedangkan untuk awal tahun 2024, tersisa dua kelurahan.
Sebanyak tujuh kelurahan yang masuk di wilayah Kecamatan Pontianak Timur. Akif menyebut, Kelurahan Saigon menjadi wilayah dengan penurunan paling banyak yaitu dari 210 balita stunting menjadi 102 balita.
“Di tahun 2023 Desember ada 210 menjadi 102 di bulan Februari 2024 untuk Kelurahan Saigon, kemudian Tambelan Sampit, tahun 2023 ada 93 menjadi 75, Kelurahan Tanjung Hulu semula 92 menjadi 78, di Tanjung Hilir dari 75 menjadi 50, di Parit Mayor dari 38 menjadi 33 dan Banjar Serasan dari 36 menjadi 16,” paparnya.
Tidak hanya lewat penyaluran sembako, lanjut Akif, pihaknya juga menciptakan berbagai inovasi dalam rangka penurunan angka stunting. Inovasi tersebut berkolaborasi dengan berbagai pihak.
“Kemudian di kelurahan dan TP PKK juga banyak inovasinya, rata-rata punya inovasi, di puskesmas juga,” ungkapnya.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian menerangkan bantuan masing-masing berisi 5 kg beras SPHP dan telur 1 pak isi 10 butir. Selain penyerahan bantuan-bantuan sembako, upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam menurunkan stunting salah satunya adalah mengalokasikan anggaran di bidang kesehatan. Menurut Ani Sofian, alokasi anggaran tersebut sudah memenuhi ketentuan pemerintah pusat bahkan melampaui.
“Kalau dilihat dari data di Pontianak Timur ini penurunan stunting cukup signifikan. Persentasenya cukup besar. Ini yang kita harapkan di Kota Pontianak, kemudian kegiatan intervensi dan sosialisasi yang tersebar di masing-masing OPD untuk percepatan penurunan stunting,” imbuhnya.
Sebagai langkah menekan stunting sampai ke angka nol, Ani Sofian mengajak masyarakat untuk rutin membawa balita ke posyandu. Ia juga meminta kepada posyandu melakukan jemput bola untuk memantau perkembangan ibu hamil dan bayi berusia di bawah dua tahun.
“Mudah-mudahan nanti di Kota Pontianak stunting menjadi nol, dibantu peran posyandu dalam menurunkan stunting sangat strategis,” kata dia.