Pontianak (Antara Kalbar) - Aktivitas perdagangan di sejumlah kawasan pecinan, yakni di Jalan Gajah Mada dan Tanjungpura, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat, sepi karena sebagian besar pemilik rukonya warga Tionghoa merayakan Imlek.
Sepinya aktivitas perdagangan di kawasan pecinan Kota Pontianak itu, karena sebagian besar pemilik rumah tokonya adalah warga Tionghoa yang saat ini merayakan Imlek atau Tahun Baru China 2565.
Apong salah seorang pedagang pakaian di kawasan Pasar Sudirman Jalan Tanjungpura mengatakan, ia baru akan melakukan aktivitas pada hari keempat Imlek, yakni Senin (3/2).
"Selama tiga hari ini kami mengisi liburan Imlek dengan berkunjung ke rumah-rumah keluarga, baik di Pontianak maupun ke luar kota seperti ke Kota Singkawang," ujarnya.
Menurut Apong, sudah menjadi kepercayaan bagi sebagian besar warga Tionghoa pada perayaan Imlek akan bernasib kurang bagus kalau masih mencari uang sehingga ia dan keluarganya selalu meluangkan waktu untuk istirahat dan melakukan silaturahim pada momentum Imlek tersebut.
"Ya kalau tidak begitu, dihari lain tidak sempat berkunjung ke tempat keluarga yang jauh, karena sehari-hari sibuk mencari rezeki," ungkap ayah tiga anak tersebut.
Dari pantauan di lapangan, hampir sebagian besar rumah toko di kawasan pecinan tutup, seperti di Jalan Gajah Mada, Setia Budi, Hijas, Tanjungpura, Ketapang, kawasan Pasar Sudirman, Nusa Indah, kawasan Pasar Kapuas Besar, yang bukanya hanya toko muslim dan rumah makan karena pemiliknya bukan warga Tionghoa.
Kepolisian Daerah Kalimantan Barat mengerahkan sebanyak 1.600 personel polisi untuk pengamanan Imlek serta Perayaan Cap Go Meh (hari ke-15 Imlek) 2014 di Kota Pontianak dan Singkawang.
"Masing-masing dikerahkan sebanyak 800 personel polisi untuk Kota Singkawang dan Kota Pontianak dengan tetap mengedepankan operasi kemanusian," kata Kepala Polda Kalbar Brigjen (Pol) Arie Sulistyo.
Arie menekankan, kepada personel polisi yang bertugas mengamankan Imlek dan Cap Go Meh agar lebih mengutamakan pencegahan, dan melakukan penindakan secara profesional terhadap pelaku kejahatan.
Operasi Liong Kapuas 2014 digelar selama 17 hari, mulai 30 Januari hingga 15 Februari 2014.
(Z002)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Sepinya aktivitas perdagangan di kawasan pecinan Kota Pontianak itu, karena sebagian besar pemilik rumah tokonya adalah warga Tionghoa yang saat ini merayakan Imlek atau Tahun Baru China 2565.
Apong salah seorang pedagang pakaian di kawasan Pasar Sudirman Jalan Tanjungpura mengatakan, ia baru akan melakukan aktivitas pada hari keempat Imlek, yakni Senin (3/2).
"Selama tiga hari ini kami mengisi liburan Imlek dengan berkunjung ke rumah-rumah keluarga, baik di Pontianak maupun ke luar kota seperti ke Kota Singkawang," ujarnya.
Menurut Apong, sudah menjadi kepercayaan bagi sebagian besar warga Tionghoa pada perayaan Imlek akan bernasib kurang bagus kalau masih mencari uang sehingga ia dan keluarganya selalu meluangkan waktu untuk istirahat dan melakukan silaturahim pada momentum Imlek tersebut.
"Ya kalau tidak begitu, dihari lain tidak sempat berkunjung ke tempat keluarga yang jauh, karena sehari-hari sibuk mencari rezeki," ungkap ayah tiga anak tersebut.
Dari pantauan di lapangan, hampir sebagian besar rumah toko di kawasan pecinan tutup, seperti di Jalan Gajah Mada, Setia Budi, Hijas, Tanjungpura, Ketapang, kawasan Pasar Sudirman, Nusa Indah, kawasan Pasar Kapuas Besar, yang bukanya hanya toko muslim dan rumah makan karena pemiliknya bukan warga Tionghoa.
Kepolisian Daerah Kalimantan Barat mengerahkan sebanyak 1.600 personel polisi untuk pengamanan Imlek serta Perayaan Cap Go Meh (hari ke-15 Imlek) 2014 di Kota Pontianak dan Singkawang.
"Masing-masing dikerahkan sebanyak 800 personel polisi untuk Kota Singkawang dan Kota Pontianak dengan tetap mengedepankan operasi kemanusian," kata Kepala Polda Kalbar Brigjen (Pol) Arie Sulistyo.
Arie menekankan, kepada personel polisi yang bertugas mengamankan Imlek dan Cap Go Meh agar lebih mengutamakan pencegahan, dan melakukan penindakan secara profesional terhadap pelaku kejahatan.
Operasi Liong Kapuas 2014 digelar selama 17 hari, mulai 30 Januari hingga 15 Februari 2014.
(Z002)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014