Jakarta (Antara Kalbar) - Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menyiapkan sejumlah opsi bagi tenaga honorer yang belum berhasil lulus dalam seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada 2014.
"Dari database (jumlah tenaga honorer yang bisa ikut seleksi-red) berjumlah 649.000, yang ikut tes tercatat 606.000 orang dan yang diterima 216.000 orang," kata Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar kepada wartawan di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan dengan kondisi itu maka ada sekitar 400.000 orang yang tidak lulus seleksi sebagai pegawai negeri sipil.
Azwar mengatakan ada sejumlah opsi yang disiapkan untuk mengakomodasi tenaga honorer yang tidak lolos seleksi ini.
"Yang pertama, bisa terus sebagai tenaga honorer tentu dengan gaji yang lebih baik dibandingkan saat ini. Yang kedua pemerintah dengan aturan yang ada bisa mengangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, artinya bisa kontrak dalam jangka waktu dua sampai tiga tahun dan bisa diperpanjang," katanya.
Dan opsi yang ketiga, kata Azwar, adalah bila memenuhi syarat maka dapat mengikuti tes masuk calon pegawai negeri Sipil (CPNS) pada periode berikutnya.
"Yang belum tertampung saat ini jangan kecil hati, ada kesempatan lainnya," katanya.
Dalam penerimaan CPNS, kata Azwar, ada dua jenis, yang pertama dari umum dan yang kedua berasal dari tenaga honorer K2 yaitu honorer yang mulai bekerja setelah tahun 2005.
"Ada dua kelompok, pertama pelamar umum yang kita tes 3 November 2013 untuk mengisi formasi 65.000. Jadi sekitar hampir 1 juta orang, tepatnya 1.037.000 orang yang ikut tes pelamar umum untuk mengisi 65.000 posisi itu. Tersebar di pusat, provinsi dan kabupaten kota," katanya.
Ia mengatakan jenis tes ada dua, yaitu menggunakan komputer dan langsung diketahui nilainya, dan yang kedua tes dengan menggunakan lembar jawaban yang kemudian diproses di komputer.
"Tes ini diterima banyak pihak, ada anak muda sangat bersemangat tapi juga ada sedikit kendala atau semacam keluhan di beberapa daerah. Putera daerah sedikit sekali yang masuk. Memang tes ini dilaksanakan oleh Pansel pusat dan diserahkan oleh daerah untuk menetapkan kelulusannya. Jadi pemerintah pusat hanya berikan hasil. Nanti di tahap kedua digabungkann nilainya baru diumumkan sebagai kelulusan," katanya.
Menpan mengatakan pada 2014 akan dilakukan penerimaan CPNS untuk umum dengan formasi yang dibutuhkan sekitar 100.000 orang.
"Tahun ini insya Allah kita akan buka lagi untuk umum. Sekitar 100.000 orang. Insya Allah antara Juni-Juli, sebelum atau sesudah pilpres, kita perlu orang-orang yang baik untuk kita terima," katanya.
Sementara itu dalam rapat terbatas yang berlangsung di Kantor Presiden di Jakarta, Jumat siang, Presiden Yudhoyono mengatakan proses penerimaan dan seleksi pegawai pemerintah diharapkan bisa dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada.
"Saya mendapatkan masukan dari masyarakat luas tentang penerimaan CPNS ini, seperti biasanya, ada yang puas dan ada yang tidak puas. Selalu begitu. Tetapi kewajiban pemerintah untuk melakukan seleksi dan kemudian pengangkatan CPNS baru itu sesuai dengan sistem, aturan dan kebutuhan dari negara dan pemerintah. Sepanjang itu dilakukan sesuai dengan aturan, kebijakan yang tepat, tentulah semuanya kita pertanggungjawabkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Dari database (jumlah tenaga honorer yang bisa ikut seleksi-red) berjumlah 649.000, yang ikut tes tercatat 606.000 orang dan yang diterima 216.000 orang," kata Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar kepada wartawan di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan dengan kondisi itu maka ada sekitar 400.000 orang yang tidak lulus seleksi sebagai pegawai negeri sipil.
Azwar mengatakan ada sejumlah opsi yang disiapkan untuk mengakomodasi tenaga honorer yang tidak lolos seleksi ini.
"Yang pertama, bisa terus sebagai tenaga honorer tentu dengan gaji yang lebih baik dibandingkan saat ini. Yang kedua pemerintah dengan aturan yang ada bisa mengangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, artinya bisa kontrak dalam jangka waktu dua sampai tiga tahun dan bisa diperpanjang," katanya.
Dan opsi yang ketiga, kata Azwar, adalah bila memenuhi syarat maka dapat mengikuti tes masuk calon pegawai negeri Sipil (CPNS) pada periode berikutnya.
"Yang belum tertampung saat ini jangan kecil hati, ada kesempatan lainnya," katanya.
Dalam penerimaan CPNS, kata Azwar, ada dua jenis, yang pertama dari umum dan yang kedua berasal dari tenaga honorer K2 yaitu honorer yang mulai bekerja setelah tahun 2005.
"Ada dua kelompok, pertama pelamar umum yang kita tes 3 November 2013 untuk mengisi formasi 65.000. Jadi sekitar hampir 1 juta orang, tepatnya 1.037.000 orang yang ikut tes pelamar umum untuk mengisi 65.000 posisi itu. Tersebar di pusat, provinsi dan kabupaten kota," katanya.
Ia mengatakan jenis tes ada dua, yaitu menggunakan komputer dan langsung diketahui nilainya, dan yang kedua tes dengan menggunakan lembar jawaban yang kemudian diproses di komputer.
"Tes ini diterima banyak pihak, ada anak muda sangat bersemangat tapi juga ada sedikit kendala atau semacam keluhan di beberapa daerah. Putera daerah sedikit sekali yang masuk. Memang tes ini dilaksanakan oleh Pansel pusat dan diserahkan oleh daerah untuk menetapkan kelulusannya. Jadi pemerintah pusat hanya berikan hasil. Nanti di tahap kedua digabungkann nilainya baru diumumkan sebagai kelulusan," katanya.
Menpan mengatakan pada 2014 akan dilakukan penerimaan CPNS untuk umum dengan formasi yang dibutuhkan sekitar 100.000 orang.
"Tahun ini insya Allah kita akan buka lagi untuk umum. Sekitar 100.000 orang. Insya Allah antara Juni-Juli, sebelum atau sesudah pilpres, kita perlu orang-orang yang baik untuk kita terima," katanya.
Sementara itu dalam rapat terbatas yang berlangsung di Kantor Presiden di Jakarta, Jumat siang, Presiden Yudhoyono mengatakan proses penerimaan dan seleksi pegawai pemerintah diharapkan bisa dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada.
"Saya mendapatkan masukan dari masyarakat luas tentang penerimaan CPNS ini, seperti biasanya, ada yang puas dan ada yang tidak puas. Selalu begitu. Tetapi kewajiban pemerintah untuk melakukan seleksi dan kemudian pengangkatan CPNS baru itu sesuai dengan sistem, aturan dan kebutuhan dari negara dan pemerintah. Sepanjang itu dilakukan sesuai dengan aturan, kebijakan yang tepat, tentulah semuanya kita pertanggungjawabkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014