Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengajak, masyarakat daerah itu khususnya warga Tionghoa untuk melestarikan ritual maupun atraksi reflika naga yang setiap tahunnya digelar di kawasan pecinan kota itu.

"Kalau tidak kita-kita masyarakat Kota Pontianak, siapa lagi yang akan melestarikan budaya dan tradisi perayaan Cap Go Meh (hari ke-15 Imlek) itu," kata Sutarmidji di Pontianak, Jumat.

Menurut dia, perayaan Cap Go Meh (CGM) selain sebagai agenda rutin dalam kalender pariwisata Kota Pontianak, juga sebagai bentuk pelestarian budaya penduduk atau etnis Tionghoa yang ada di Kota Pontianak.

"Nah, ini merupakan bentuk keharmonisan dari keberagaman yang ada. Saya minta perayaan dan atrkasi naga ini tetap terjaga, siapa yang mau menikmati atraksi naga ini silakan, yang tidak mau pun tidak masalah," ujarnya.

Perayaan CGM yang identik dengan atraksi naga itu, menurut dia, banyak menyedot wisatawan, baik lokal maupun mancanegara untuk menyaksikan atraksi yang terbilang unik tersebut.

Atraksi reflika naga dengan ukuran panjangnya yang mencapai puluhan meter itu, dimainkan oleh puluhan pemain dan memerlukan keahlian dalam mengatur formasi tertentu, kata Sutarmidji.

"Saya berharap perayaan CGM dengan atraksi naga itu bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Kota Pontianak," kata Wali Kota Pontianak.

(A057/E001)

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014