Pontianak (Antara Kalbar) - Jurnalis Perempuan Khatulistiwa (JPK) akan menggelar diskusi yang sifatnya konsen terhadap kesehatan ibu dan anak-anak kerja sama dengan Usaid-Kinerja, kata Ketua JPK Kota Pontianak, Kusmalina.
"Sebagai bukti keseriusan itu, kami akan menggelar diskusi bulanan kerja sama dengan Usaid-Kinerja terkait masalah-masalah kesehatan ibu dan anak-anak yang memang masih memerlukan perhatian semua pihak termasuk awak media," kata Kusmalina di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan, merangkul awak media dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak memang cukup penting karena membutuhkan sosialisasi yang cukup sering dan kontinyu.
"Ini isu seksi karena perlu dipahami bahwa anak yang sehat dimulai dari ibu yang sehat dan paham cara memberikan yang terbaik untuk anaknya. Nah itulah peran media dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya asi ekslusif," ujar ibu satu anak itu.
Dalam diskusi yang akan digelar di aula PKBI Kalbar yang bermarkas di Jalan Soetoyo itu akan dihadiri oleh media cetak dan elektronik, baik lokal dan nasional.
Sementara itu, Direktur Eksekutif PKBI Kalbar Mulyadi berharap media bisa menyampaikan berbagai informasi tentang kesehatan ibu dan anak, mengingat banyak program yang belum berjalan otimal.
"Media berperan penting dalam tugas kami untuk mengedukasi masyarakat terutama ibu hamil dan menyusui, karena banyak program kesehatan, salah satunya kesehatan ibu dan anak yang perlu dipublikasi agar bisa diketahui oleh masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan agar ibu yang baru saja melahirkan dan mengurus bayinya bisa memberikan yang terbaik untuk sang buah hatinya, dalam hal ini inisiasi menyusui dini (IMD) dan asi ekslusif selama enam bulan penuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Sebagai bukti keseriusan itu, kami akan menggelar diskusi bulanan kerja sama dengan Usaid-Kinerja terkait masalah-masalah kesehatan ibu dan anak-anak yang memang masih memerlukan perhatian semua pihak termasuk awak media," kata Kusmalina di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan, merangkul awak media dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak memang cukup penting karena membutuhkan sosialisasi yang cukup sering dan kontinyu.
"Ini isu seksi karena perlu dipahami bahwa anak yang sehat dimulai dari ibu yang sehat dan paham cara memberikan yang terbaik untuk anaknya. Nah itulah peran media dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya asi ekslusif," ujar ibu satu anak itu.
Dalam diskusi yang akan digelar di aula PKBI Kalbar yang bermarkas di Jalan Soetoyo itu akan dihadiri oleh media cetak dan elektronik, baik lokal dan nasional.
Sementara itu, Direktur Eksekutif PKBI Kalbar Mulyadi berharap media bisa menyampaikan berbagai informasi tentang kesehatan ibu dan anak, mengingat banyak program yang belum berjalan otimal.
"Media berperan penting dalam tugas kami untuk mengedukasi masyarakat terutama ibu hamil dan menyusui, karena banyak program kesehatan, salah satunya kesehatan ibu dan anak yang perlu dipublikasi agar bisa diketahui oleh masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan agar ibu yang baru saja melahirkan dan mengurus bayinya bisa memberikan yang terbaik untuk sang buah hatinya, dalam hal ini inisiasi menyusui dini (IMD) dan asi ekslusif selama enam bulan penuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014