Pontianak (Antara Kalbar) - Kepolisian Resor Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat menyatakan, korban meninggal akibat jembatan gantung yang putus Minggu (13/4) atas nama Suhartono, ditemukan oleh pihak kepolisian dan masyarakat setempat, Senin.

"Tadi pukul 09.00 WIB korban meninggal atas nama Suhartono yang menjadi korban putusnya jembatan gantung yang masih dalam pengerjaan ditemukan," kata Kepala Polres Bengkayang Ajun Komisaris Besar (Pol) Vendra Riviyanto saat dihubungi di Bengkayang, Senin.

Ia menjelaskan, ada sekitar 15 orang yang menjadi korban putusnya jembatan gantung yang menghubungkan Desa Paum dan Gersik, Kecamatan Jagoi Babang tersebut. Dari 15 korban itu, satu meninggal dunia, empat mengalami luka berat, dan 10 orang mengalami luka ringan.

Korban meninggal dunia sudah diserahkan pada pihak keluarga untuk dikebumikan, katanya.

"Untuk korban yang mengalami luka berat saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Serukam, Bengkayang," ungkapnya.

Vendra menambahkan, jembatan gantung dengan lebar dua meter dan panjang sekitar 30 meter yang melintasi Sungai Jagoi itu masih dalam tahap pengerjaan. Tetapi sudah dilewati oleh masyarakat setempat sehingga terjadi musibah putusnya jembatan itu.

"Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab sampai putusnya jembatan gantung tersebut, dengan telah memanggil beberapa orang saksi," ujarnya.

Untuk biaya pengobatan terhadap korban yang mengalami luka berat dan ringan sepenuhnya ditanggung oleh pihak pelaksana pengerjaan jembatan gantung itu, katanya.

Dalam kesempatan itu, Kapolres Bengkayang menambahkan, saat ini pihak pelaksana dan Pemerintah Bengkayang masih fokus pada perawatan masyarakat yang menjadi korban putusnya jembatan yang menghubungkan dua desa tersebut.

(A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014