Jakarta (Antara Kalbar) - Pemerintah Indonesia mengecam aksi militer yang dilancarkan Israel ke wilayah Gaza, Palestina, baru-baru ini, demikian siaran pers yang diterima Antara, Kamis, dari Kementerian Luar Negeri Indonesia.
"Indonesia mengecam aksi militer Israel di Gaza; suatu tindakan yang telah menimbulkan banyak korban sipil yang tidak berdosa di kalangan Palestina dan menciptakan hambatan baru bagi kondisi yang kondusif terhadap proses perdamaian Palestina-Israel," demikian ditegaskan Menteri Luar Negeri Marty M. Natalegawa.
"Tindakan Israel ini perlu ditentang. Suatu aksi militer yang semakin menambah penderitaan yang dialami rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat selama ini sebagai akibat pengepungan oleh Israel yang tiada lain merupakan suatu "collective punishment" terhadap rakyat Palestina.
Perlu dipahami bahwa inti permasalahan adalah pendudukan Palestina oleh Israel yang harus segera diakhiri melalui proses perundingan perdamaian guna mencapai visi dua negara yang hidup berdampingan (two states solution)", kata Menlu Marty.
"Menghadapi sikap Israel ini, DK-PBB, PBB pada umumnya dan masyarakat internasional secara keseluruhan perlu menekan Israel untuk segera menghentikan aksi kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Gaza. Lingkaran kekerasan di kawasan perlu diakhiri," kata Menlu.
Dalam kaitan ini, melalui Perutap RI di PBB, Indonesia akan bekerja sama dengan Palestina, sesama negara GNB, OKI dan negara-negara lainnya dalam mendorong kepedulian internasional mengenai perkembangan di Gaza.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon mendesak semua yang terlibat dalam kekerasan di Gaza baru-baru ini menahan diri untuk menghindari korban sipil lebih lanjut.
Dengan intensifnya serangan udara Israel terhadap wilayah itu dan Palestina menanggapi melalui serangan-serangan roket terhadap Israel, Ban Ki-moon menyatakan keprihatinannya atas peningkatan kekerasan di Jalur Gaza.
Dia menegaskan kembali seruannya pada semua aktor untuk melakukan pengendalian maksimum dan menghindari korban sipil lebih lanjut dan kekacauan secara keseluruhan.
"Serangan-serangan membabi buta terhadap daerah sipil harus dihentikan," kata Ban Ki-moon.
Sekretaris Jenderal sangat prihatin pada eskalasi kekerasan yang berbahaya, yang telah mengakibatkan beberapa kematian warga Palestina dan luka-luka sebagai akibat dari operasi Israel terhadap Gaza.
Dia menyatakan bahwa "yang sangat penting sekarang adalah memulihkan ketenangan. Situasi yang tidak berkelanjutan di Gaza juga perlu dibahas dari segi politik, keamanan, dimensi kemanusiaan dan pembangunan sebagai bagian dari solusi yang komprehensif."
Rezim Israel telah meluncurkan beberapa serangan terhadap daerah kantong Palestina yang terkepung berikut dugaan penculikan dan pembunuhan tiga pemukim.
Sebaliknya pemukim Israel menewaskan seorang remaja Palestina sebagai pembalasan.
Puluhan warga Palestinaia telah tewas atau terluka dalam eskalasi terbaru dari serangan udara di Gaza itu, yang mendapat kecaman dari banyak negara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Indonesia mengecam aksi militer Israel di Gaza; suatu tindakan yang telah menimbulkan banyak korban sipil yang tidak berdosa di kalangan Palestina dan menciptakan hambatan baru bagi kondisi yang kondusif terhadap proses perdamaian Palestina-Israel," demikian ditegaskan Menteri Luar Negeri Marty M. Natalegawa.
"Tindakan Israel ini perlu ditentang. Suatu aksi militer yang semakin menambah penderitaan yang dialami rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat selama ini sebagai akibat pengepungan oleh Israel yang tiada lain merupakan suatu "collective punishment" terhadap rakyat Palestina.
Perlu dipahami bahwa inti permasalahan adalah pendudukan Palestina oleh Israel yang harus segera diakhiri melalui proses perundingan perdamaian guna mencapai visi dua negara yang hidup berdampingan (two states solution)", kata Menlu Marty.
"Menghadapi sikap Israel ini, DK-PBB, PBB pada umumnya dan masyarakat internasional secara keseluruhan perlu menekan Israel untuk segera menghentikan aksi kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Gaza. Lingkaran kekerasan di kawasan perlu diakhiri," kata Menlu.
Dalam kaitan ini, melalui Perutap RI di PBB, Indonesia akan bekerja sama dengan Palestina, sesama negara GNB, OKI dan negara-negara lainnya dalam mendorong kepedulian internasional mengenai perkembangan di Gaza.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon mendesak semua yang terlibat dalam kekerasan di Gaza baru-baru ini menahan diri untuk menghindari korban sipil lebih lanjut.
Dengan intensifnya serangan udara Israel terhadap wilayah itu dan Palestina menanggapi melalui serangan-serangan roket terhadap Israel, Ban Ki-moon menyatakan keprihatinannya atas peningkatan kekerasan di Jalur Gaza.
Dia menegaskan kembali seruannya pada semua aktor untuk melakukan pengendalian maksimum dan menghindari korban sipil lebih lanjut dan kekacauan secara keseluruhan.
"Serangan-serangan membabi buta terhadap daerah sipil harus dihentikan," kata Ban Ki-moon.
Sekretaris Jenderal sangat prihatin pada eskalasi kekerasan yang berbahaya, yang telah mengakibatkan beberapa kematian warga Palestina dan luka-luka sebagai akibat dari operasi Israel terhadap Gaza.
Dia menyatakan bahwa "yang sangat penting sekarang adalah memulihkan ketenangan. Situasi yang tidak berkelanjutan di Gaza juga perlu dibahas dari segi politik, keamanan, dimensi kemanusiaan dan pembangunan sebagai bagian dari solusi yang komprehensif."
Rezim Israel telah meluncurkan beberapa serangan terhadap daerah kantong Palestina yang terkepung berikut dugaan penculikan dan pembunuhan tiga pemukim.
Sebaliknya pemukim Israel menewaskan seorang remaja Palestina sebagai pembalasan.
Puluhan warga Palestinaia telah tewas atau terluka dalam eskalasi terbaru dari serangan udara di Gaza itu, yang mendapat kecaman dari banyak negara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014