Pontianak (Antara Kalbar) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kalimantan Barat mencatat sekitar 70 persen pelayanan program KB di provinsi itu dilakukan oleh bidan.
"Keberadaan bidan di lapangan sangat berarti bagi BKKBN," kata Pelaksana tugas Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar Mustar di Pontianak, Senin.
Ia melanjutkan, bidan adalah mitra BKKBN karena tanpa mereka program yang dicanangkan tentang KB tidak akan berhasil dengan baik. Terkait dengan itu, BKKBN Provinsi Kalbar terus meningkatkan keterampilan bidan melalui berbagai program seperti Komunikasi Interpersonal/Konseling (KIP/K) maupun Contraceptive Technical Update (CTU).
"Sehingga menjadi semakin terampil dalam memberi pelayanan ke masyarakat," ujar Mustar.
Sebanyak 20 bidan dari Kota Singkawang, Kabupaten Sekadau, Melawi, Sanggau, Sintang, Kayong Utara dan Sambas, mulai Senin (22/9) dilatih KIP/K menggunakan alat bantu pengambilan keputusan ber-KB.
Mereka bertugas di berbagai klinik maupun rumah sakit yang tersebar di Provinsi Kalbar.
Selain melatih para bidan, tujuan pelatihan juga agar bidan yang melayani kontrasepsi ke masyarakat menyesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan mereka ber-KB.
Menurut dia, masyarakat khususnya bagi pasangan usia subur mempunyai berbagai tujuan seiring mengikuti program KB. Misalnya untuk menunda kehamilan, menjarangkan, membatasi, dan menghentikan kehamilan.
Oleh sebab itu pihaknya berharap bidan dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai kebutuhan masyarakat. "Harapannya adalah keberlangsungan masyarakat dalam mengikuti program KB dapat dijaga," katanya.
Selain diisi dengan penyampaian materi secara ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok, simulasi dalam pelatihan ini juga dilanjutkan dengan praktik konseling dengan mendatangkan akseptor KB.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Keberadaan bidan di lapangan sangat berarti bagi BKKBN," kata Pelaksana tugas Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar Mustar di Pontianak, Senin.
Ia melanjutkan, bidan adalah mitra BKKBN karena tanpa mereka program yang dicanangkan tentang KB tidak akan berhasil dengan baik. Terkait dengan itu, BKKBN Provinsi Kalbar terus meningkatkan keterampilan bidan melalui berbagai program seperti Komunikasi Interpersonal/Konseling (KIP/K) maupun Contraceptive Technical Update (CTU).
"Sehingga menjadi semakin terampil dalam memberi pelayanan ke masyarakat," ujar Mustar.
Sebanyak 20 bidan dari Kota Singkawang, Kabupaten Sekadau, Melawi, Sanggau, Sintang, Kayong Utara dan Sambas, mulai Senin (22/9) dilatih KIP/K menggunakan alat bantu pengambilan keputusan ber-KB.
Mereka bertugas di berbagai klinik maupun rumah sakit yang tersebar di Provinsi Kalbar.
Selain melatih para bidan, tujuan pelatihan juga agar bidan yang melayani kontrasepsi ke masyarakat menyesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan mereka ber-KB.
Menurut dia, masyarakat khususnya bagi pasangan usia subur mempunyai berbagai tujuan seiring mengikuti program KB. Misalnya untuk menunda kehamilan, menjarangkan, membatasi, dan menghentikan kehamilan.
Oleh sebab itu pihaknya berharap bidan dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai kebutuhan masyarakat. "Harapannya adalah keberlangsungan masyarakat dalam mengikuti program KB dapat dijaga," katanya.
Selain diisi dengan penyampaian materi secara ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok, simulasi dalam pelatihan ini juga dilanjutkan dengan praktik konseling dengan mendatangkan akseptor KB.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014