Pontianak (Antara Kalbar) - Sejumlah kelompok masyarakat nelayan di pesisir Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, menyambut baik bantuan program dari Kementerian Kelautan Perikanan bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yaitu pembangunan masyarakat pesisir.

"Kami merasa sangat terbantu dan memacu kami untuk terus berkembang," kata Nida Ulhasanah, dari Kelompok Wanita Karya di Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, saat dihubungi di Pontianak, Senin.

Menurut dia, semula anggota kelompok hanya dapat menghasilkan satu produk olahan saja yaitu kerupuk. Namun kini berkembang memproduksi produk olahan lainnya seperti stik, sosis dan bakso.

"Semua berbahan dasar udang dan kepah," ujar dia.

Ia melanjutkan, saat ini kelompok Wanita Karya ini sudah mampu memproduksi berbagai jenis produk olahan dari kepah dan udang tersebut lebih dari satu kali dalam seminggu menggunakan bantuan alat produksi awal dari Coastal Community Development Projet (CCDP) IFAD.

"Setiap produksi menghasilkan lebih kurang seribu kantong," kata Nida Ulhasanah.

Ia mengakui, meski sudah ada peningkatan jenis dan produksi, kendala yang dialami adalah kemasan produk yang sederhana. Selain itu, pemasaran produk juga masih berkutat di Desa Kubu dan sekitarnya.

"Hasil produksi kelompok kami dipasarkan di sekitar Desa Kubu melalui berjualan keliling," kata dia.

Ia berharap, pemasaran produksi dari Kelompok Wanita Karya ini bisa menjangkau daerah yang lebih besar seperti Kota Pontianak dan kota-kota lainnya di Indonesia.

Bahkan ia punya mimpi kalau produk olahan itu dapat diekspor ke luar negeri seperti Malaysia atau Jepang.

Ia menambahkan, minat masyarakat terhadap produksi Kelompok Wanita Karya di Desa Kubu dan sekitarnya cukup baik, terutama produk olahan dari kepah.

"Kepah yang agak unik, karena banyak desa di sekitar Desa Kubu yang telah memproduksi dan menghasilkan produk olahan dari udang, sementara dari kepah, belum ada," kata dia.

Nida berterimakasih kepada pendamping dari CCDP IFAD yang telah banyak memberikan masukan kepadanya dan anggota kelompoknya.

Manfaat lain yang dirasakan mereka dari hasil pendampingan CCDP IFAD adalah anggota kelompok bisa menabung. "Mereka mampu menyisihkan pendapatan Rp50.000 setiap bulannya," kata Nida Ulhasanah.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014