Jakarta (Antara Kalbar) - Unjuk rasa yang digelar ribuan buruh memacetkan jalan protokol di Ibu kota Jakarta, Rabu, mulai dari aksi di Bunderan Hotel Indonesia dan beralih ke depan Istana Kepresidenan.

Pantauan di lokasi aksi, ribuan buruh memulai aksi di Bunderan HI dilanjutkan ke istana dengan berjalan kaki, mereka membawa spanduk berisi tuntutan dan berorasi sepanjang jalan.

Aksi para buruh itu membuat sepanjang Jalan MH Thamrin mengarah ke Jalan Medan Merdeka Barat tersendat.

Selain itu, puluhan bus pariwisata dan sepeda motor yang ditumpangi para buruh juga memadati jalan protokol tersebut.

Para buruh yang berunjuk rasa itu berasal dari berbagai organisasi seperti KSPI, KSPSI, KSBSI, SPN, FSPMI. Bersama 41 serikat pekerja lainnya, aksi buruh tersebut dilakukan serentak di seluruh Indonesia.

Aksi buruh kali menyuarakan beberapa tuntutan seperti buruh menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di saat harga minyak dunia menurun.

Kenaikan harga BBM telah mengakibatkan daya beli buruh turun hingga 50 persen serta kenaikan upah minimum menjadi sia-sia karena tidak bisa dinikmati buruh.

Karena itu, buruh akan mendesak gubernur se-Indonesia untuk merevisi nilai upah minimum menjadi sekitar Rp3 juta/ bulan. Buruh juga mendesak Menteri Ketenagakerjaan  Hanif Dhakiri untuk merevisi kebutuhan hidup layak (KHL) menjadi 84 butir.

Pemerintah juga didesak untuk mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pensiun pada Desember ini sehingga jaminan pensiun wajib bisa dijalankan pada 2015.

Terkait pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, buruh mendesak pemerintah memperbaiki jaminan kesehatan untuk rakyat dan buruh dengan cara menambah anggaran Penerima Bantuan Iuran (PBI) menjadi Rp30 triliun dan mengganti sistem INA CBGs dengan Fee For Service.

Buruh juga mendesak pemerintah menghapuskan sistem kerja alih daya atau outsourcing terutama di badan usaha milik negara (BUMN).

Pewarta: Desi Purnamawati

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014