Sintang (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Sintang, Ignatius Juan mengatakan saat ini untuk membangun rumah ibadah diperlukan swadaya masyarakat, sementara peranan pemerintah daerah mulai dikurangi.
"Oleh karena itu swadaya umat sangat penting diperkuat," katanya saat meresmikan Gedung Gereja Katolik Santo Andreas Jerora II, Senin.
"Partisipasi umat harus terus-menerus didorong baik oleh pemerintah maupun tokoh agama. Pemkab Sintang juga sudah memberikan bantuan kepada umat beragama yang dihitung per umat kepada seluruh agama yang ada di Kabupaten Sintang," kata Wakil Bupati.
Administrator Apostolik Keuskupan Sintang Mgr Agustinus Agus Pr menyatakan rasa bangganya karena semakin hari umat mulai sadar bahwa pemenuhan akan kebutuhan sarana rohani merupakan tanggung jawab mereka sendiri dengan cara gotong royong dan mandiri.
Fidelis Asdi, Ketua Panitia Pembangunan Gereja Katolik Santo Andreas Stasi Jerora II menyampaikan rasa bangganya karena umat sudah mampu membangun gereja tersebut.
"Pembangunan gereja ini diawali dengan keinginan yang kuat dari umat saja. Kami mengumpulkan dana dan kemudian mendapatkan bantuan dari banyak pihak. Kami membangun gereja ini dengan cara gotong royong saja, tidak ada menggunakan tukang bangunan yang dibayar. Ini pun masih kulitnya saja, sehingga masih memerlukan bantuan dana khususnya untuk melengkapi fasilitas di dalam gereja," kata Fidelis Asdi.
Pastor Paroki Kristus Raja Katedral Sintang Romo Yohanes Pranoto, Pr menyampaikan pembangunan gereja berukuran 9 x 15 meter ini tanpa ada desain yang memandu umat dalam membangun.
Peletakan batu pertama pembangunan gereja ini pada 8 Juni 2013 dan diresmikan pada 2 Februari 2015 dengan menghabiskan dana Rp215 juta. "Bangga dengan partisipasi dan kemandirian umat yang bergotong royong bekerja pada hari Sabtu dan Minggu," terang Pastor Yohanes Pranoto. (Faiz/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Oleh karena itu swadaya umat sangat penting diperkuat," katanya saat meresmikan Gedung Gereja Katolik Santo Andreas Jerora II, Senin.
"Partisipasi umat harus terus-menerus didorong baik oleh pemerintah maupun tokoh agama. Pemkab Sintang juga sudah memberikan bantuan kepada umat beragama yang dihitung per umat kepada seluruh agama yang ada di Kabupaten Sintang," kata Wakil Bupati.
Administrator Apostolik Keuskupan Sintang Mgr Agustinus Agus Pr menyatakan rasa bangganya karena semakin hari umat mulai sadar bahwa pemenuhan akan kebutuhan sarana rohani merupakan tanggung jawab mereka sendiri dengan cara gotong royong dan mandiri.
Fidelis Asdi, Ketua Panitia Pembangunan Gereja Katolik Santo Andreas Stasi Jerora II menyampaikan rasa bangganya karena umat sudah mampu membangun gereja tersebut.
"Pembangunan gereja ini diawali dengan keinginan yang kuat dari umat saja. Kami mengumpulkan dana dan kemudian mendapatkan bantuan dari banyak pihak. Kami membangun gereja ini dengan cara gotong royong saja, tidak ada menggunakan tukang bangunan yang dibayar. Ini pun masih kulitnya saja, sehingga masih memerlukan bantuan dana khususnya untuk melengkapi fasilitas di dalam gereja," kata Fidelis Asdi.
Pastor Paroki Kristus Raja Katedral Sintang Romo Yohanes Pranoto, Pr menyampaikan pembangunan gereja berukuran 9 x 15 meter ini tanpa ada desain yang memandu umat dalam membangun.
Peletakan batu pertama pembangunan gereja ini pada 8 Juni 2013 dan diresmikan pada 2 Februari 2015 dengan menghabiskan dana Rp215 juta. "Bangga dengan partisipasi dan kemandirian umat yang bergotong royong bekerja pada hari Sabtu dan Minggu," terang Pastor Yohanes Pranoto. (Faiz/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015