Jakarta (Antara) - Indonesia baru memiliki 13 perempuan yang sudah mendapat status pahlawan nasional dari 163 orang yang telah mendapat gelar pahlawan nasional yang dianugerahi pemerintah.

"Karena itu, saya ingin mengajak seluruh perempuan Indonesia dan siapa pun mungkin mereka punya catatan kesejarahan, keteladanan dan kepahlawanan sosok perempuan untuk mengusulkan," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Jakarta, Kamis.

Mensos mengatakan hal itu usai membuka seminar nasional pengusulan Prof KH Anwar Musaddad sebagai pahlawan nasional.

Untuk mengusulkan calon pahlawan nasional, lanjut Mensos, harus ada yang memprakarsai dan menyampaikan usulan ke Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) di kabupaten, provinsi dan Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) yang dikoordinasi Kementerian Sosial.

Setiap nama yang diusulkan sebagai calon pahlawan nasional memang harus ada seminar nasionalnya di daerah asal kelahirannya supaya testimoninya berdasarkan mereka yang memang tahu proses di daerah dari mana tokoh itu berasal, tambah Mensos.

Seminar nasional dilaksanakan sehingga sejarawan-sejarawan bisa mentransfer dari seluruh proses perjuangan dan keteladanan yang sedang diusulkan menjadi calon untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional.

Pahlawan nasional perempuan diantaranya Cut Nyak Dhien dari Aceh, RA Kartini dari Jepara Jawa Tengah, Martha Christina Tiahahu dari Maluku, Maria Walanda Maramis asal Sulawesi Utara, Fatmawati dari Bengkulu dan Nyi Ageng Serang dari Jawa Tengah.

(D016/A.F. Firman)

Pewarta: Desi Purnamawati

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015