Bekasi (Antara Kalbar) - Puluhan warga yang tergabung dalam wadah Pemuda Bekasi Bersatu ketika berdemonstrasi melepas puluhan tikus hidup ke halaman kantor Kejaksaan Negeri Bekasi, Jalan Veteran, Bekasi Selatan, Selasa siang.

"Pelepasan tikus ini sebagai visualisasi aksi demo kami agar Kejari Kota Bekasi segera menuntaskan kasus perjalanan dinas fiktif para anggota DPRD Kota Bekasi pada tahun 2014," kata koordinator aksi Romadon di Bekasi.

Dalam aksinya, massa melepas lebih dari sepuluh ekor tikus hidup di sekitar halaman Kejari Kota Bekasi dengan kawalan sejumlah aparat kepolisian.

Massa juga sempat membakar hidup-hidup tikus yang mereka bawa sebagai visualisasi kebencian mereka terhadap para koruptor.

Demo tersebut sempat membuat macet lalu lintas di Jalan Veteran dan sekitarnya karena memancing rasa penasaran pengguna jalan.

"Kami ingin kasus perjalanan dinas fiktif yang menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat sebesar Rp237 juta segera dituntaskan. Hal ini jelas sudah merugikan negara," kata Romadon.

Romadon mengatakan bahwa kasus perjalanan dinas fiktif itu sudah melibatkan sekitar 34 anggota dewan yang bertugas pada periode 2009--2014.

"Sehingga perlu ada keputusan pengadilan untuk menelusuri pemakaian uang negara. Sudah jelas uang negara dipakai yang tidak jelas peruntukannya," ujarnya.

Salah satu ketidakjelasan itu, kata dia, terlihat dari temuan BPK Jawa Barat pada tahun 2014 yang menyebutkan adanya penyimpangan pemakaian uang perjalanan dinas anggota dewan.

Kasus perjalanan dinas fiktif itu hingga kini masih dalam penanganan Kejari Kota Bekasi dan Tim Inspektorat Pemkot Bekasi.

"Kami telah memeriksa enam orang saksi, termasuk di antaranya pihak Sekretariat Dewan," kata Juru Bicara Kejari Kota Bekasi Prasetyo.

Aksi yang berlangsung selama 30 menit itu berakhir tertib, kemudian massa membubarkan diri tanpa ada dialog dengan perwakilan Kejari.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015