Sukadana (Kayong Utara) - Terhambatnya kapal tangker pengangkut premium ke Ketapang berdampak pula ke Kabupaten Kayong Utara. Dalam lima hari terakhir, masyarakat setempat kesulitan mencari bensin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Dampaknya, harga yang dijual oleh pengecer bervariasi mulai dari Rp10 ribu hingga Rp15 ribu perliternya. Variasi harga terlihat dari beberapa lokasi, seperti di Jalan Tanjungpura harga dijual Rp10 ribu, namun di Jalan Bhayangkara dijual hingga Rp15 ribu perliter.
M Ridwan, warga Sukadana yang mengeluhkan kelangkaan bensin ini menyulitkan masyarakat, apalagi saat ini semua transportasi masyarakat untuk beraktifitas mengandalkan kendaraan yang menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya. "Sudah empat hari, kalaupun ada mahal dan pasti berebut," kata M Ridwan.
Dirinya mengaku, bahan bakar yang dibeli hanya untuk kendaraannya yang tidak lebih dari 3 liter cukup sulit diperoleh.
Sementara itu, saat dikonfirmasi ke Kepala Dinas ESDM Kabupaten Kayong Utara Abdul Halim mengatakan kelangkaan BBM karena pasokan terhambat cuaca.
Sementara itu, saat dikonfirmasi ke Kepala Dinas ESDM Kabupaten Kayong Utara Abdul Halim mengatakan kelangkaan BBM karena pasokan terhambat cuaca.
Dari jobber Ketapang, distribusi BBM tersebut baru disuplai ke SPBU yang ada di Kayong Utara meliputi Teluk Batang maupun APMS di Kecamatan Simpang Hilir. "Di jobber Ketapang juga tidak punya stok untuk suplai ke SPBU karena menunggu kapal tangker masuk," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015