Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Pemkab Melawi hingga kemarin belum mengambil tindakan terkait krisis pangan di Saka Dua, karena sampai saat ini belum menerima laporan, baik dari camat, maupun kepala desa setempat.

"Sampai sekarang belum ada laporan yang masuk terkait masalah kasus kelaparan di Dusun Saka Dua tersebut. Bahkan saya baru dengar dari wartawan," ungkap Asisten II Bidang Ekonomi dan Kesra Sekretariat Daerah Melawi, Suhardiman saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa.

Menurutnya, kalau sudah ada laporan masuk ke Pemda, bahwa ada masyarakat yang mengalami kelaparan, tentulah Pemda akan mengambil langkah-langkah untuk menyikapinya. Karena ini menyangkut bencana sosial,  terdapat dua instansi yang mengurus masalah tersebut yakni Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Kalau kami sudah mendapatkan laporan secara resmi, kami akan mengecek stok barang bantuan yang ada di Dinas Sosial dan BPBD Melawi. Kalau barangnya masih ada tentu bisa disalurkan ke sana," ujarnya.

Namun demikian kata Suhardiman, walaupun Pemda Melawi belum mendapatkan laporan secara resmi, tapi karena ini menyangkut kepentingan masyarakat,  maka pihaknya akan segera menelusuri informasi tersebut melalui Camat Sokan.

Sehingga nanti camat yang akan turun kelapangan untuk mengecek kebenaran dari informasi tersebut. Termasuk berapa kepala keluarga yang sudah mengalami krisis pangan tersebut.

"Kalau benar ini terjadi nanti akan ada kebijakan dari Dinas Sosial dan BPBD untuk menanggulanginya. Karena kalau sudah ada bencana seperti itu, tentunya tidak mungkin untuk mendapatkan beras masyarakat harus membeli," katanya.

Sementara itu,Wakil Ketua DPRD Melawi, Iif Usfayadi, meminta kepada Pemda Melawi, walaupun belum ada laporan secara resmi, Pemda melalui dinas terkait diharapkan untuk melakukan pengecekan ke lapangan. Karena tidak mungkin masyarakat yang sudah kelaparan tersebut harus menunggu ada laporan baru ditangani.

"Kalau harus menunggu ada laporan baru ditangani, bisa-bisa masyarakat sudah mati kelaparan, baru bisa mendapatkan bantuan," kata legislator asal kecamatan Sokan ini.

Dia berharap masalah pangan yang dialami oleh masyarakat di dusun Saka Dua, desa Penyengkuang tersebut mesti ditangani dengan segera. Karena dengan kondisi dan situasi ekonomi masyarakat seperti sekarang, satu-satunya yang diharapankan masyarakat untuk bisa membantu mereka  tidak ada lain adalah Pemda.

Iif menyesalkan kenapa aparat desa setempat tidak tanggap terhadap persoalan tersebut. Seharusnya kata Iif, jika ada seperti itu, segera dilaporkan kepada Pemda Melawi, supaya dari Pemda bisa mengambil langkah-langkah untuk menangani persoalan tersebut.

"Kepala Desa disana saat ini memang masih Plt. Seharusnya perangkat desa yang lain bisa melaporkan persoalan tersebut kepada pemerintah," ujarnya.

Iif berharap instansi teknis terkait supaya segera menanggulangi persoalan krisis pangan yang melanda warga di Dusun Saka Dua. Menurut Iif, Dusun Saka Dua ini merupakan salah satu pemukiman yang terisolir. Dimana dusun tersebut merupakan pemukiman terakhir di jalur Sungai Pinoh tersebut.

"Untuk membantu warga disana, Pemda bisa menyalurkan beras bantuan sosial atau beras bantuan bencana. Selain itu, Pemda juga memiliki beras cadangan pemerintah yang setiap tahun disediakan untuk tiap kabupaten," kata dia. (Ekos/N005)

Pewarta: Eko S

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015