Sungai Raya (Antara Kalbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalbar mengimbau Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika setempat untuk mengimbau armada angkutan barang agar tidak mengangkut melebihi ketentuan, guna menghindari kecelakaan.
"Saat musim hujan armada tersebut diminta tidak mengangkut barang berkapasitas berat karena khawatir terjadi longsor. Begitu pula dengan armada laut, diharapkan tidak mengangkut penumpang melebihi kapasitas dan bisa menghindari cuaca buruk untuk berlayar," kata Kepala BPBD Provinsi Kalbar, TTA. Nyarong saat menggelar rapat bersama beberapa instansi terkait berkenaan dengan satuan tugas siaga darurat bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor (Batingsor), Selasa.
Dia juga meminta kepada seluruh instansi untuk melaksanakan tugasnya serta turun dan langsung berhadapan dengan masyarakat.
"Dinas terkait itu sesuai arahan pemerintah pusat harus melaksanakan tugas dan fungsi pokoknya untuk hadir di tengah-tengah masyarakat," tuturnya.
Menurut Nyarong, dirinya sengaja segera menggelar rapat koordinasi bersama satgas walaupun masih suasana Natal. Hal itu berdasarkan surat keputusan gubernur telah terbit dan keselamatan masyarakat harus diutamakan.
Dalam rapat tersebut dinas terkait diminta serius berkenaan dengan penetapan status siaga darurat bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor.
Instansi lainnya, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kalbar segera menggelar rapat koordinasi dengan pamong praja kabupaten kota. Instansi tersebut diminta mengeluarkan peringatan maupun imbauan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan karena dapat menyumbat saluran drainase.
"Peta-peta rawan bencana segera dibuat. Untuk daerah yang longsor diberi tanda diantaranya di Seha, Kembayan, jalur Sintang-Kapuas Hulu, dan lainnya," katanya.
Begitu pula Pekerjaan Umum, serta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral harus menyiapkan peta rawan gerakan tanah untuk mengantisipasi tanah longsor. Masyarakat juga diminta waspada terutama dalam mengawasi anak-anaknya.
"Anak-anak harus dilarang main di sungai saat hujan deras. Kami juga meminta Basarnas tetap siaga jika sewaktu-waktu harus melakukan evaluasi," kata Nyarong.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Saat musim hujan armada tersebut diminta tidak mengangkut barang berkapasitas berat karena khawatir terjadi longsor. Begitu pula dengan armada laut, diharapkan tidak mengangkut penumpang melebihi kapasitas dan bisa menghindari cuaca buruk untuk berlayar," kata Kepala BPBD Provinsi Kalbar, TTA. Nyarong saat menggelar rapat bersama beberapa instansi terkait berkenaan dengan satuan tugas siaga darurat bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor (Batingsor), Selasa.
Dia juga meminta kepada seluruh instansi untuk melaksanakan tugasnya serta turun dan langsung berhadapan dengan masyarakat.
"Dinas terkait itu sesuai arahan pemerintah pusat harus melaksanakan tugas dan fungsi pokoknya untuk hadir di tengah-tengah masyarakat," tuturnya.
Menurut Nyarong, dirinya sengaja segera menggelar rapat koordinasi bersama satgas walaupun masih suasana Natal. Hal itu berdasarkan surat keputusan gubernur telah terbit dan keselamatan masyarakat harus diutamakan.
Dalam rapat tersebut dinas terkait diminta serius berkenaan dengan penetapan status siaga darurat bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor.
Instansi lainnya, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kalbar segera menggelar rapat koordinasi dengan pamong praja kabupaten kota. Instansi tersebut diminta mengeluarkan peringatan maupun imbauan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan karena dapat menyumbat saluran drainase.
"Peta-peta rawan bencana segera dibuat. Untuk daerah yang longsor diberi tanda diantaranya di Seha, Kembayan, jalur Sintang-Kapuas Hulu, dan lainnya," katanya.
Begitu pula Pekerjaan Umum, serta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral harus menyiapkan peta rawan gerakan tanah untuk mengantisipasi tanah longsor. Masyarakat juga diminta waspada terutama dalam mengawasi anak-anaknya.
"Anak-anak harus dilarang main di sungai saat hujan deras. Kami juga meminta Basarnas tetap siaga jika sewaktu-waktu harus melakukan evaluasi," kata Nyarong.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015