Bandarlampung (Antara Kalbar) - Hasil survei terhadap layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi kesehatan reporoduksi perempuan yang dilaksanakan oleh Jaringan Perempuan Peduli Kesehatan (JP2K) mengungkap, penambahan beban kerja akibat perubahan sistem yang belum sempurna mengakibatkan buruknya layanan selama sepanjang 2015.

Koordinator survei untuk wilayah Bandarlampung, Sely Fitriani, di Bandarlampung, Kamis, menyebutkan, Sekitar 69 persen petugas klinis dan 72 persen petugas administrasi menyebutkan bahwa adanya BPJS ini memberikan tambahan beban kerja pada mereka sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan.

Masalah terbesar selama pelaksanaan JKN sepanjang 2015 adalah selalu terjadi perubahan dalam prosedur, bertambahnya tugas, ribetnya rujukan, kurangnya sosialisasi, proses pengurusan klaim yang terlambat, dan prosedur pendaftaran yang dilakukan untuk perusahaan sangat panjang dan lama.

Survei tersebut dilakukan terhadap 29 orang petugas klinis, dan 18 petugas administrasi di sejumlah rumah sakit, puskesmas, klinik, bidan praktik swasta, dan klinik bersalin di Bandarlampung.

Untuk tenaga klinis yang disurvei, profesinya meliputi 4 orang dokter spesialis, 3 dokter umum, 14 bidan, dan 8 perawat.

Sedangkan petugas administrasi yang disurvei meliputi 3 petugas pendaftaran pasien, 4 petugas rekam medis, 5 petugas keuangan, 2 petugas urusan BPJS, dan 4 petugas umum.

Survei dilakukan di Bandarlampung, dilakukan sejak Juni 2015, dan telah digelar dua kali dengan rentan enam bulan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BPJS Kesehatan Bandarlampung Sofyeni mengakui, pihaknya masih terus berbenah untuk memaksimalkan layanan JKN bagi peserta.

"Kami akan lebih memperkuat sosialisasi, karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang fasilitas JKN masih menjadi salah satu poin penting hasil survei ini," kata dia.

Selain itu, untuk 2016 BPJS Kesehatan akan berencana melakukan kerja sama lintas sektor dengan seluruh rumah sakit, klinik, dan puskesmas, agar komunikasi tentang prosedur penggunaan JKN dapat lebih maksimal.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016