Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan membuka 25.000 hektare sawah baru yang tersebar pada beberapa daerah produksi pangan di provinsi itu.
"Tahun ini kita mendapatkan bantuan untuk pembukaan 25.000 hektare sawah baru dari Kementrian Pertanian. Nantinya sawah baru yang akan kita buka itu akan dikelola langsung oleh petani Kalbar," kata Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kalbar Hazairin di Pontianak, Jumat.
Dia menjelaskan, pembukaan sawah baru tersebut akan dilakukan di sembilan kabupaten/kota.
Daerah yang mendapatkan pencetakan sawah baru tahun 2016 ini seperti, Kabupaten Sambas (1.000 hektare), Kabupaten Kubu Raya (5.000 hektare), Kabupaten Landak (4.000 hektare), Kabupaten Sanggau (5.000 hektare), Kabupaten Sekadau (1.000 hektare), Kabupaten Sintang (1.000 hektare), Kabupaten Melawi (1.000 hektare), serta Kabupaten Kapuas Hulu (4.000 hektare).
Selain petani, Dinas Pertanian dan Hortikultura Kalbar juga akan melibatkan TNI dalam pengelolaannya.
"Pendanaan cetak sawah ini adalah bersumber dari APBN 2016 dan merupakan program dari Kementerian Pertanian RI yang disebut Upaya Khusus (UPSUS PAJALE) .Kita harap tambahan pencetak sawah di Kalbar, bisa meningkatkan hasil produksi selama ini," tuturnya.
Hazairin menjelaskan, pada tahun 2015 lalu, Kalbar hanya mendapatkan 1000 hektar saja. Namun, pada tahun ini terjadi peningkatan yang cukup besar, karena tahun 2016 merupakan, gerakan nasional, Kalbar mendapatkan 25 ribu hektare.
"Untuk itu, kita mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat, telah memberikan tambahan untuk masyarakat Kalbar, dalam pencetakan sawah baru. Ini menunjukkan bahwa, Kalbar wilayah yang subur," kata Hazairin.
Untuk memaksimalkan potensi pertanian di Kalbar, Hazairin mengatakan saat ini pihaknya sedang mempersiapkan tenaga pelatih untuk penanaman padi dengan metode Hazton.
Penyiapan tenaga pelatih diperlukan untuk pengembangan metode penanaman tersebut secara nasional.
"Saat ini sedang menyiapkan beberapa tenaga pelatih yang akan ditugaskan memberikan penyuluhan kepada petani, maupun lembaga pemerintahan, yang akan mengadopsi penanaman padi dengan metode Hazton," tuturnya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016