Pontianak (Antara Kalbar) - Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak masuk Top 99 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Koordinator Tim Penilai atau Evaluator dari Kemenpan-RB Komaruddin saat meninjau RSUD SSMA Kota Pontianak, Kamis, menjelaskan hasil dari Top 99 ini akan ditindaklanjuti oleh tim panel independen, dan akan diseleksi lagi menjadi tinggal Top 35 atau 35 besar.
Ia menjelaskan, tim yang memeriksa ada dua, yakni tim evaluasi yang terdiri dari dosen-dosen senior dari berbagai perguruan tinggi ternama dan tim panel independen. Penilaian dilakukan terhadap kementerian, lembaga pemerintahan nondepartemen, Pemerintah Provinsi Kalbar, dan pemerintah kabupaten/kota.
"Umumnya dari pemerintah kabupaten/kota paling banyak mengikutsertakan RSUD, puskesmas dan layanan kesehatan lainnya, sehingga persaingannya saat ini akan semakin ketat," ungkapnya.
Komaruddin mengatakan, KIPP (Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik) sudah digelar sejak tahun 2014. Jumlah pesertanya semakin meningkat setiap tahunnya, tahun 2014 jumlah peserta hanya 515, kemudian tahun 2015 meningkat dua kali lipat yakni sebanyak 1.189 peserta, dan tahun ini meningkat sangat signifikan dengan jumlah dua ribuan lebih.
"Mereka (peserta) mendaftar secara online dalam kompetisi ini, tidak ada tatap muka dengan kami," ujarnya.
Adapun prosesnya, dari jumlah sekian banyak peserta, diseleksi secara administratif melalui online, setelah diperiksa keabsahan dan kelengkapan data dari jumlah dua ribuan itu, diperoleh hasil 150 terbaik. Dari 150 peserta itu, kembali dilakukan proses penyeleksian menjadi Top 99 yang akan bersaing menjadi Top 35.
Sementara itu, Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengatakan, kedatangan tim penilai dari Kemenpan-RB ini dalam rangka evaluasi untuk penilaian layanan publik RSUD SSMA Kota Pontianak. Selain RSUD milik Pontianak, tim penilai juga melakukan evaluasi terhadap Pelindo sebagai BUMN.
Dia berharap kedua institusi yang masuk dalam Top 99 ini bisa masuk dalam Top 35. "Mudah-mudahan hasil dari penilaian ini ada yang masuk dalam Top 35," katanya.
Pemkot Pontianak saat ini sedang menyelesaikan pembangunan instalasi rawat inap dengan kapasitas tempat tidur berjumlah 150. Sutarmidji menargetkan dua bulan ke depan bangunan itu akan selesai dan bisa langsung digunakan.
"Bangunan baru tersebut ruangannya bukanlah kelas VIP namanya tetapi ruangan bagi pasien yang butuh pelayanan khusus. Sebab penyakit-penyakit tertentu ada yang memang perlu ketenangan sehingga butuh ruangan tersendiri," katanya.
RSUD SSMA memiliki 150 tenaga medis. Wali Kota Pontianak menyatakan, jumlah tersebut tidak cukup untuk melayani pasien. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis, Pemkot terpaksa mengambil tenaga kontrak, sedangkan dokter spesialis jumlahnya masih bisa terpenuhi.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016