Ketapang (Antara Kalbar) - Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (Spam) Ibu Kota Kecamatan (IKK) Benua Kayong, Kabupaten Ketapang yang bersumber dari dana APBN tahun anggaran 2014 terindikasi asal jadi.
Proyek miliaran rupiah di Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalimantan Barat ini tampak pondasi pagar bangunan betonnya sudah ambruk sekitar 86 meter.
    "Dari pantauan di lapangan saat meninjau keadaan proyek itu, menurut informasi dari masyarakat setempat memang benar kita lihat, pondasi bangunan pagar betonnya sudah tumbang," kata Sekretaris Komite Eksekutif Badan Penelitian Aset Negara Aliansi Indonesia Cabang Ketapang, Pusar.
     Dijelaskannya pula, selain pagar beton yang sudah roboh dan sebagian fisik dari bangunan itu retak parah, pihaknya juga menemukan slop penutup pagar beton hanya menggunakan satu batang besi induk.
     "Kami menduga seluruh pekerjaan pembuatan pagar beton di area proyek yang telah selesai pengerjaannya ditahun 2015 yang lalu tersebut sama, asal jadi," kata dia.
     Menurut Pusar, pihaknya sudah berupaya untuk mendapatkan klarifikasi namun tidak mendapatkan hasil lantaran Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Instansi tersebut sedang dinas luar. Pihaknya hanya bertemu Alvan, yang mewakili pejabat terkait dan menjelaskan masih dalam tahap pemeliharaan.
     Lebih lanjut ia mengatakan saat ini ada beberapa orang asal Kota Pontianak datang menuju kearah Ketapang dan langsung ke lokasi proyek tersebut untuk membenahi fisik bangunan yang rusak,dan langsung melakukan perbaikan.
     Meskipun demikian, ia mendesak agar pihak yang berwenang untuk memeriksa proyek tersebut jika ditemukan  ada unsur kerugian negara dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.
     "Indikasinya terhadap kerugian Negara  sudah jelas, belum lama dibangun sudah roboh, kita belum tahulah apakah itu kesalahan dari desain awal atau perencanaan awal dan atau ada unsur kesengajaan dari pihak pelaksana (Kontraktor) atau PPK," jelasnya.
     Sementara itu , Direktur PDAM Ketapang M Taufik mengatakan, pihaknya juga baru tahu setelah salah satu wartawan yang meminta konfirmasi terkait ambruknya pagar sepanjang 86 meter  di PDAM pembantu di kecamatan Benua Kayong Ketapang.
     Taufik menjelaskan, proyek tersebut memang dikerjakan mengunakan dana APBN 2105 dan masih tanggung jawab pihak kontraktor serta pemeliharan bangunan.
     Ia juga mengungkapkan, saat ini pihaknya belum menerima serah terima dari dinas PU Provinsi. Ia berharap pihak kontraktor dapat segera memperbaiki pagar yang ambruk tersebut, mengingat PDAM Ketapang belum menerima serah terima bangunan tersebut.

Pewarta: John

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016