Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar Pitono mengatakan pihaknya saat ini sedang melatih 4000 lebih petugas lapangan untuk melakukan sensus ekonomi 2016.
   
"Hingga saat ini, perkembangan sensus ekonomi 2016 yang akan berlangsung pada 1-31 Mei 2016 mendatang sudah memasuki tahap pelatihan tenaga lapangan. Dari 4000 lebih petugas lapangan yang kita rekrut di seluruh Kalbar, sudah beberapa kabupaten kita latih," kata Pitono di Pontianak, Rabu.
   
Dijelaskanya, bahwa sesnsus ekonomi ini bukan berkaitan dengan pajak. Sehingga ia menghibau kepada pengusaha tidak takut untuk diminta data atau disensus.
   
Malahan menurut dia, data tersebut justru bermanfaat bagi pengusaha itu sendiri baik itu berupa untuk eksvansi usaha, mengetahui daya saing produk atau sejumlah kebijakan lainnya.
      
"Begitu juga manfaat bagi pemerintah dalam rangka agar kebijakan yang dibuat tetap sasaran sesaui data yang benar dilapangan," tuturnya.
 Dari gawai besar sensus ekonomi itu, lanjutnya, pihaknya sudah menyurati sejumlah asosiasi pengusaha seperti Kadin dan perusahaan seperti Pertamina.
   
"Sejauh ini semua mendukung. Gubernur juga sudah melalui surat kepada pemerintahan dibawahnya baik bupati    camat dana lainnya untuk memberikan hibauan untuk mendukung sensus ekonomi," katanya.
   
Disinggung soal isu yang beredar soal pemotongan anggaran sensus ekonomi 2016, Pitono menampik kabar tersebut. Menurut dia hingga sekarang tidak ada informasi dari BPS Pusat.
   
"Mungkin saja yang dimaksud adalah soal awal penggangaran sensus ekonomi yang semula Rp6 triliun. Namun karena terdapat beberapa kendala anggaran pemerintah hingga diturunkan menjadi Rp3,2 triliun," katanya.
   
Dengan adanya penurunan anggaran dari semula dikatakannya tentu sangat berdampak. Khususnya di Kalbar akan ada pembangian soal daerah konsentrasi sensus dan tidak menjadi konsentrasi.
  
Untuk daerah konsentrasi semua perusahaan atau pelaku usaha akan masuk list sensus ekonomi. Sedangkan untuk daerah yang bukan maka akan diambil sample.
   
"Adanya daerah konsentrasi atau tidak, itu tidak mempengaurhi kualitas hasil data. Kita menjamin itu, karena dalam sample kitakan mengunakan metode, sehingga tingkat error sudah terukur," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016