Pontianak  (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak bekerjasama dengan BKKBN RI meluncurkan program "Kampung Keluarga Berencana" di Kampung Beting, Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur.

"Pembentukan Kampung KB ini salah satu upaya kami untuk penguatan program kependudukan KB dan pembangunan keluarga yang dikelola dan diselenggarakan dari dan oleh masyarakat dalam memberdayakan dan memberikan kemudahan untuk pelayanan KB dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas," kata Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono sesuai meluncurkan Kampung KB di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan, program Kampung KB di Pontianak harus berjalan sukses, apalagi peluncurannya di kawasan yang penduduknya cukup padat, sehingga berdampak pada meningkatkan kualitas penduduk agar tidak padat, dan menekan angka kelahiran sehingga berdampak meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kampung Beting.

"Pola pikir masyarakat juga harusnya bisa meningkatkan kesejahteraan, karena tanpa itu maka program apapun akan berjalan lambat," ujar Edi.

Menurut dia, Pemkot Pontianak dalam hal ini akan terus mendorongnya dengan program-program pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jalan, sarana pendidikan dan sarana kesehatan.

"Dengan adanya pencanangan Kampung KB di Kampung Beting, maka akan memacu tempat lainnya dalam penataan Keluarga Berencana di Kota Pontianak," katanya.

Wakil Wali Kota Pontianak juga berharap program Kampung KB didukung penuh oleh Kesultanan Pontianak, sehingga apa yang ingin dicapai, yakni untuk mewujudkan Kampung Beting agar tertata dan tidak kumuh lagi bisa tercapai.

Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (BPMPAKB) Kota Pontianak Darmanelly menyatakan, Kampung KB salah satu inovasi strategis untuk mengimplementasikan kegiatan prioritas program KB, serta untuk mengentaskan kemiskinan, sebagai upaya menekan laju pertumbuhan penduduk.

"Pencapaian kesertaan ber-KB di Kampung Beting masih rendah, yakni 63,88 persen, ada sekitar 1.475 kepala keluarga, keluarga sejahtera I (keluarga miskin) dari jumlah KK sebanyak 4.783 KK atau sekitar 30,83 persen," ujarnya.

Menurut dia, secara umum program Kampung KB, yakni untuk meningkatkan peran pemerintah pusat dan daerah, lembaga pemerintah dan pihak swasta untuk melakukan pendampingan, memfasilitasi dan pembinaan masyarakat dalam menyelenggarakan program kependudukan, KB, pembangunan keluarga, kemudian untuk meningkatkan jumlah peserta KB aktif modern, dan lain-lain.


(U.A057/Y008)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016