Pontianak (Antara Kalbar ) - Wali Kota Pontianak, Sutarmijdi mengharapkan pemerintah pusat untuk bisa mensinkronkan berbagai kegiatan pameran dan pengembangan usaha dengan pemerintah daerah, agar program promosi usaha UMKM bisa lebih terarah.
"Saya meminta Kementerian Koperasi dan UMKM mengsingkronkan agenda pameran atau expo di berbagai daerah di Indonesia termasuk di Pontianak. Pasalnya di Kalbar sendiri barusan menggelar pameran serupa dan saat ini pula ada pameran di Batam, jadi sepertinya tidak ada sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah," katanya, Sabtu.
Ditambahkan Mijdi sapaan akrabnya, dengan sinkronnya acara di setiap provinsi atau di daerah maka peserta akan lebih ramai. Selain itu jangka waktu dari satu kegiatan dengan agenda lainnya tidak terlalu berdekatan.
"Meski demikian saya sangat mengapresiasi kegiatan Nusantara Expo yang dilaksanakan di Pontianak ini. Saya pasti dukung dan buktinya sekarang saya hadir dan kegiatan berlangsung dan berjalan di Pontianak," tuturnya.
Dikesempatan itu ia juga mengemukakan soal teknis perizinan. Sebagaimana ketentuan Kementerian Koperasi dan UMKM bahwa perizinan dilakukan di setiap kecamatan untuk mendekatkan dengan masyarakat.
Dikaitkannya dengan Pontianak menurut Mijdi justru menambah lamban proses perizinan. Mengingat luas Kota Pontianak kecil sehingga jangkauan pelaku usaha dekat dan sudah izin sangat mudah dan cepat.
"Apalagi kita di BP2T saat ini sudah terbaik pelayananya di Indonesia, sehingga saya pastikan satu hari sudah selasai izin jika persyaratanya lengkap. Kalau daerah luas wajar perkecamatan, namun di Pontianak lebih baik seperti sekarang dan sudah terbukti juga bagaimana sistemnya," katanya.
Mijdi juga menjelaskan saat ini sudah ada 4000 izin usaha UMKM yang masuk dan akan diproses dan sebagian lainya sudah keluar. Begitu besarnya izin yang masuk terangnya karena selain mudah dalam prosesnya juga digratiskan.
"Kita sangat mendukung pelaku usaha di Pontiank. Silahkan buat dan proses pasti cepat,"kata dia.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016