Singkawang (Antara Kalbar) - Ketua Korwil Tagana Singkawang Zulfian Agus mengimbau agar korban banjir warga Semelagi Kecil Kecamatan Singkawang Utara bersedia dievakuasi ke tempat yang aman.
"Intinya kami dari Tagana siap. Cuma dari dulu masyarakat di sana tidak pernah mau mengungsi apabila banjir," katanya, di Singkawang, Jumat.
Menurutnya, alasan mereka tak mau dievakuasi sangat klasik. Lantaran, jika dievakuasi tidak ada yang menjaga harta benda mereka.
"Padahal kami hanya mengevakuasi kaum perempuan saja, sedangkan laki-laki tidak apa jika memang mau tinggal di rumah," ujarnya lagi.
Agus memprediksikan, banjir masih terus terjadi hingga dua sampai tiga hari ke depan. "Karena tanggul atau bendungan air yang jebol. Bisa dipastikan lama tergenang air," ujar dia.
Menurutnya, ketinggian air terus bertambah, naik sekitar 15 cm. Dia menyatakan, terutama bagi warga yang tinggal di Jalan Haji Bakar Kelurahan Semelagi Kecil merupakan wilayah banjir yang cukup tinggi.
"Karena di sinilah sebenarnya korban banjir di sini," ujarnya pula.
Karena itu, dia kembali mengimbau, demi keamanan sebaiknya warga bersedia dievakuasi supaya kesehatan dan makanan terjamin. "Karena jika sudah berada di tempat pengungsian, kesehatan mereka akan dicek setiap hari dan makanan pun tersedia," kata dia.
Ia mengingatkan kepada para orang tua, hendaknya kasihan terhadap anak dan istrinya. "Untuk itulah, saya imbau agar mereka mau dievakuasi," katanya lagi.
Secara terpisah, Kasi Bantuan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Singkawang Mujiadi juga menyarankan agar korban banjir di Semelagi Kecil Kecamatan Singkawang Utara bersedia dievakuasi.
Pihaknya sudah mempersiapkan segala sesuatunya termasuk makanan dan logistik apabila warga bersedia dievakuasi.
"Jika warga tidak mau dievakuasi, maka bantuan itu tidak bisa disalurkan kepada korban banjir," katanya lagi.
Puluhan rumah di Semelagi Kecil Kecamatan Singkawang Utara terendam banjir setinggi sekitar satu meter.
Banjir itu terjadi dikarenakan tanggul atau bendungan air di penghujung Kelurahan Semelagi jebol, sehingga tidak mampu menahan air dari daerah hulu.
Banjir yang merendam puluhan rumah itu, 24 rumah berada di Haji Bakar merupakan banjir yang paling parah, yakni setinggi pinggang orang dewasa. Namun, belum ada satu pun warga yang bersedia dievakuasi.***4***
(U.KR-RDO/B014)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Intinya kami dari Tagana siap. Cuma dari dulu masyarakat di sana tidak pernah mau mengungsi apabila banjir," katanya, di Singkawang, Jumat.
Menurutnya, alasan mereka tak mau dievakuasi sangat klasik. Lantaran, jika dievakuasi tidak ada yang menjaga harta benda mereka.
"Padahal kami hanya mengevakuasi kaum perempuan saja, sedangkan laki-laki tidak apa jika memang mau tinggal di rumah," ujarnya lagi.
Agus memprediksikan, banjir masih terus terjadi hingga dua sampai tiga hari ke depan. "Karena tanggul atau bendungan air yang jebol. Bisa dipastikan lama tergenang air," ujar dia.
Menurutnya, ketinggian air terus bertambah, naik sekitar 15 cm. Dia menyatakan, terutama bagi warga yang tinggal di Jalan Haji Bakar Kelurahan Semelagi Kecil merupakan wilayah banjir yang cukup tinggi.
"Karena di sinilah sebenarnya korban banjir di sini," ujarnya pula.
Karena itu, dia kembali mengimbau, demi keamanan sebaiknya warga bersedia dievakuasi supaya kesehatan dan makanan terjamin. "Karena jika sudah berada di tempat pengungsian, kesehatan mereka akan dicek setiap hari dan makanan pun tersedia," kata dia.
Ia mengingatkan kepada para orang tua, hendaknya kasihan terhadap anak dan istrinya. "Untuk itulah, saya imbau agar mereka mau dievakuasi," katanya lagi.
Secara terpisah, Kasi Bantuan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Singkawang Mujiadi juga menyarankan agar korban banjir di Semelagi Kecil Kecamatan Singkawang Utara bersedia dievakuasi.
Pihaknya sudah mempersiapkan segala sesuatunya termasuk makanan dan logistik apabila warga bersedia dievakuasi.
"Jika warga tidak mau dievakuasi, maka bantuan itu tidak bisa disalurkan kepada korban banjir," katanya lagi.
Puluhan rumah di Semelagi Kecil Kecamatan Singkawang Utara terendam banjir setinggi sekitar satu meter.
Banjir itu terjadi dikarenakan tanggul atau bendungan air di penghujung Kelurahan Semelagi jebol, sehingga tidak mampu menahan air dari daerah hulu.
Banjir yang merendam puluhan rumah itu, 24 rumah berada di Haji Bakar merupakan banjir yang paling parah, yakni setinggi pinggang orang dewasa. Namun, belum ada satu pun warga yang bersedia dievakuasi.***4***
(U.KR-RDO/B014)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016