Sambas (Antara Kalbar) - Ratusan anak dan remaja Masjid Al Huda di Desa Sempalai, Kecamatan Sebawi, Kabupaten Sambas melakukan takbir keliling berhadiah dan sambil "nangguk" atau mengumpulkan sumbangan dari rumah ke rumah dengan menggemakan takbir, serta menggunakan penerangan obor.
"Takbir keliling menggunakan penerangan obor yang dibuat dari bambu dengan minyak tanah, sudah menjadi tradisi masyarakat Desa Sempalai dalam memeriahkan malam takbir, selain itu, peserta juga diberikan undian berhadiah," kata Remaja Masjid Al Huda, Ali Nafia, di Sempalai, Selasa malam.
Ia menjelaskan, takbir keliling sambil "nangguk" itu dilakukan setiap tahun oleh umat Muslim Desa Sempalai dalam menyambut malam kemenangan bagi umat Islam dalam melawan hawa nafsu.
"Untuk memberikan semangat bagi peserta takbir, setiap tahun kami memberikan hadiah dengan sistem cabut undi," ungkapnya.
Sementara, untuk sumbangan masyarakat juga tidak diwajibkan besaran dalam memberikan sumbangan yang penting ikhlas beberapapun hasilnya nanti akan dimasukkan ke kas Masjid, dan diberikan pada anak-anak yang ikut meramaikan takbir keliling menggunakan penerangan obor tersebut.
Ia mengatakan, tradisi nangguk sudah sejak dulu dilakukan untuk mengumpulkan sumbangan dari umat Muslim setiap malam takbiran.
Menurut dia, hasil "nangguk" tersebut nantinya sebagian dimasukkan ke kas Masjid dan sebagiannya lagi dibagi rata kepada pengurus dan anak-anak peserta takbir keliling sambil "nangguk" itu.
Adapun hadiah yang diberikan kepada peserta takbir keliling berhadiah tersebut, seperti kipas angin, air kaleng, sirup, mie instan, dan sejumlah uang dengan syarat, yakni peserta bawa obor, saling sahut dan menyaut dalam melakukan takbir, yang dinilai oleh tim panitia.
Sementara itu, Pengurus Masjid Nurul aqsha yang juga berada di Desa Sempalai, Farida menyatakan, ada ratusan anak-anak yang turun dalam melakukan takbir keliling dengan membawa obor sambil nangguk tersebut.
"Kami selalu mengambil rute Jalan M Yasin dan menurunkan petugas keamanan dari pihak panitia Masjid, agar peserta takbir keliling aman dan tidak menyebabkan kemacetan di jalan raya, sehingga para orang tua tidak perlu khawatir pada keselamatan anak-anaknya yang menjadi peserta takbir keliling tersebut," ujarnya.
Save
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Takbir keliling menggunakan penerangan obor yang dibuat dari bambu dengan minyak tanah, sudah menjadi tradisi masyarakat Desa Sempalai dalam memeriahkan malam takbir, selain itu, peserta juga diberikan undian berhadiah," kata Remaja Masjid Al Huda, Ali Nafia, di Sempalai, Selasa malam.
Ia menjelaskan, takbir keliling sambil "nangguk" itu dilakukan setiap tahun oleh umat Muslim Desa Sempalai dalam menyambut malam kemenangan bagi umat Islam dalam melawan hawa nafsu.
"Untuk memberikan semangat bagi peserta takbir, setiap tahun kami memberikan hadiah dengan sistem cabut undi," ungkapnya.
Sementara, untuk sumbangan masyarakat juga tidak diwajibkan besaran dalam memberikan sumbangan yang penting ikhlas beberapapun hasilnya nanti akan dimasukkan ke kas Masjid, dan diberikan pada anak-anak yang ikut meramaikan takbir keliling menggunakan penerangan obor tersebut.
Ia mengatakan, tradisi nangguk sudah sejak dulu dilakukan untuk mengumpulkan sumbangan dari umat Muslim setiap malam takbiran.
Menurut dia, hasil "nangguk" tersebut nantinya sebagian dimasukkan ke kas Masjid dan sebagiannya lagi dibagi rata kepada pengurus dan anak-anak peserta takbir keliling sambil "nangguk" itu.
Adapun hadiah yang diberikan kepada peserta takbir keliling berhadiah tersebut, seperti kipas angin, air kaleng, sirup, mie instan, dan sejumlah uang dengan syarat, yakni peserta bawa obor, saling sahut dan menyaut dalam melakukan takbir, yang dinilai oleh tim panitia.
Sementara itu, Pengurus Masjid Nurul aqsha yang juga berada di Desa Sempalai, Farida menyatakan, ada ratusan anak-anak yang turun dalam melakukan takbir keliling dengan membawa obor sambil nangguk tersebut.
"Kami selalu mengambil rute Jalan M Yasin dan menurunkan petugas keamanan dari pihak panitia Masjid, agar peserta takbir keliling aman dan tidak menyebabkan kemacetan di jalan raya, sehingga para orang tua tidak perlu khawatir pada keselamatan anak-anaknya yang menjadi peserta takbir keliling tersebut," ujarnya.
Save
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016