Pontianak (Antara Kalbar) - Ponton bernama Glori berukuran besar dan panjang, Rabu (24/8) sore pukul 18.00 WIB hanyut dari tempatnya melabuhkan jangkar di tengah sungai kapuas, sehingga menabrak dua rumah warga di pinggir Sungai Kapuas, Kecamatan Pontianak Barat.

Sebelum menabrak dua rumah milik Fendi (54) dan Rusadi (38), Ponton tersebut terlebih dahulu menabrak dua buah kapal dalam keadaan sandar, di Dermaga TPI terbuat dari besi dan kapal kayu.

‎Menurut Fendi, kejadian tersebut menjelang magrib. Pada saat itu, memang sedang turuin hujan ditambah angin kencang.

"Pada saa‎t itu, kami bertiga sedang berada di dalam rumah. Tetangga sekitar berteriak, ada ponton besar yang mendekat dan hanyut," ujarnya.

Awalnya kata Fendi, teriakan tetangganya itu dikira ada angin ribut. Namun, begitu keluar dari pintu rumah, ternyata ditengah sungai ada ponton yang hanyut dan mengarah ke kediamannya.

Melihat hal tersebut, bapak satu anak ini, bergegas keluar untuk menyelamatkan diri. Beruntung, ketika kediamannya ditabrak ponton, ia bersama anak dan cucunya sudah keluar duluan dari dalam rumah.

"Barang-barang yang lain tidak dapat diselamatkan lagi. Semuanya habis berantakan dan ada sebagian harta benda yang terjatuh ke dalam sungai. I bersama tetangganya mendatangi KP3L untuk menjelaskan kejadian tersebut.

Selain itu kata dia, usai kejadian, Camat Pontianak Barat, Kabid Angkutan Perairan, Dishub Kota Pontianak dan Dishub Kalbar, serta dari Pol Airud hadi dilokasi kejadian memantau kejadian itu.

Ia juga menambahkan, untuk sementara tinggal dirumah salah satu keluarganya sambil menunggu perbaikan dan ganti rugi yang dilakukan oleh pemilik ponton.


‎Sementara itu, Kapolsek Pontianak Barat, Kompol Joko Sulistiono menjelaskan bahwa, Ponton Glori yang menabrak kedua buah rumah semi permanen berbahan kayu itu dalam keadaan kosong tanpa muatan.

Ponton Glori itu, berlabuh ditengah sungai Kapuas dalam keadaan kosong dan tidak ada tag boad penarik. Ponton tersebut kemudian hanyut karena tiupan angin kencang.

"Yang kemudian menyenggol kapal KM besi Budi mulia dan perahu kayu KLM Berkah Selapan Putra. Kemudian hanyut lagi dan akhirnya berhenti setelah menabrak steher serta dua buah rumah yang berada ditepian sungai Kapuas," ungkapnya.

Ia juga menjelaskan, korban dan pemilik ponton bersama kedua pemilik rumah sudah dipertemukan. Sedianya Kamis siang dilakukan mediasi di Kantor Camat Pontianak Barat, namun diundur pertemuannya Jumat (26/8) di Kantor Camat Pontianak Barat.

"Untuk kerugian harta benda, belum bisa ditaksir, namun untuk korban jiwa tidak ada," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016