Pontianak,  (Antara Kalbar) - Sebanyak 1.300 peserta se-Kalimantan Barat, mengikuti kegiatan Festival Seni dan Budaya Melayu Kalbar XI yang dilaksanakan di Kota Singkawang.

"Secara keseluruhan jumlah peserta yang ikut dalam rangkaian lomba dalam FSBM itu berjumlah 1.300 orang," kata Ketua Panitia FSBM XI, Syech Bandar di Singkawang, Selasa.

Dari 1.300 peserta tersebut, terdiri atas kontingen dari Kabupaten Bengkayang sebanyak 200 orang, Kapuas Hulu 175 orang, Ketapang 153 orang, Kubu Raya 45 orang, Landak 15 orang, Melawi 67 orang, Mempawah 78 orang, Pontianak 132 orang, Sambas 114 orang, Sanggau 170 orang, Sekadau 102 orang, Sintang 125 orang, dan Singkawang (tuan rumah) 116 orang.

Bandar menyebutkan, dalam FSBM yang digelar ada sebanyak 13 tangkai lomba dengan menggunakan beberapa lokasi yang akan di jadikan sebagai tempat perlombaan, antara lain, Stadion Kridasana, Rumah Melayu, Gedung Pusat Informasi Pariwisata (PIP), Gedung Arafah Kompleks Masjid Agung Nurul Iman Singkawang, dan Sungai Selakau.

"Kami atas nama panitia dan Pemkot Singkawang, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sambas, yang telah memberikan izin kepada kami untuk menyelenggarakan lomba sampan bidar di sungai Selakau," tuturnya.

Tujuan dari digelarnya FSBM itu, terang Bandar, guna melestarikan budaya Melayu yang ada di Kalbar. Untuk itu, dia mengajak kepada masyarakat Kalbar, untuk bersama-sama melestarikan budaya Melayu yang sudah ada sejak dahulu kala.

"Tak kan punah melayu ditelan zaman," katanya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta yang membuka resmi kegiatan tersebut mengatakan dengan dibukanya festival tersebut, menandakan kebangkitan Melayu.

"Melayu adalah sebuah suku yang mau menerima semua suku yang datang ke Kalimantan Barat sebagai keluarganya," kata Oesman Sapta dalam sambutannya.

Dikatakannya, dengan luas wilayah 137 ribu kilometer persegi, dengan jumlah penduduk hanya 4 juta, mustahil akan makmur jika dikelola sendiri oleh satu suku, sehingga suku Melayu sangat membutuhkan suku bangsa Indonesia untuk bergabung membangun Kalbar.

"Melayu satu-satunya suku yang mau merangkul semua suku untuk bersama-sama membangun Kalbar," tuturnya.

Di samping dihadiri Wakil Ketua MPR RI, pembukaan FSBM XI itu juga dihadiri Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya, anggota DPR RI, Forkominda Kalbar, Bupati se-Kalbar, para raja dan sultan se-Kalbar, Ketua beserta pengurus DPP MABM Kalbar, Wali kota dan Wakil Wali kota Singkawang, Ketua DPRD se-Kalbar, Ketua DPRD Singkawang, pimpinan organisasi se-Kalbar, serta para undangan lainnya.

Sementara Ketua DPP MABM Kalbar, Chairil Effendy mengatakan, dari dulu orang Melayu selalu mempertahankan harkat dan martabatnya. Serta selalu menjaga budi bahasa, memelihara kesantunan, menghargai perbedaan, menjunjung seni dan keindahan serta selalu taat beribadah kepada Allah.

"Dengan begitu, mudah-mudahan kita masyarakat Melayu selalu mendapat ridho dan keistimewaan dari Allah sampai dunia dan akhirat," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016