Sintang (Antara Kalbar) - Bupati Sintang Jarot Winarno menyatakan kearifan dan tradisi lokal sangat relevan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang di dalamnya mengusung semangat "green economy" yang telah menjadi komitmen secara global.
"Menjadi kewajiban kita untuk menjaga, memertahankan dan mengembangkan kearifan dan tradisi lokal secara serius dan optimal," ujar Jarot.
Salah satu yang patut dipertahankan adalah tenun ikat. Sintang belum lama ini menjadi tuan rumah pameranWastra Borneo. Ini adalah pameran yang mengangkat tema tentang tenun ikat dari Kalimantan.Tidak hanya Indonesia, melainkan juga Malaysia dan Brunai Darussalam.
Pameran menampilkan kain-kain tradisional yang indah. Peserta juga mengunjungi museum yang menghimpun karya seni budaya.
"Khusus tentang tenun ikat, perlu saya jelaskan bahwa produk lokal ini menjadi identitas diri bagi suku Dayak Sintang, yang dihasilkan dengan menenun melalui tangan, serta menggunakan bahan-bahan pewarnaan alam sebagai wujud pelestarian alam dan hutan," ujar dia. Ia menambahkan, tenun ikat yang telah memperoleh pengakuan internasional ini, sebagai kebangaan Sintang sehingga harus didorong ke ruang publik yang semakin luas. "Tenun ikat tidak boleh hanya berada pada ide pelestarian warisan budaya semata, akan tetapi juga harus difungsikan sebagai sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat," ujar Jarot.
Menurut dia, sebagai sarana edukasi, tenun ikat harus dijadikan pusat pengetahuan dan pembelajaran tentang nilai-nilai filosofis yang melekat selain aspek teknis yang ada di dalamnya. Sedangkan sebagai sebagai sarana pemberdayaan masyarakat, tenun ikat menjadi komoditas yang memperkuat ekonomi masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan.
Ketua Panitia Wastra Borneo 2016 Marchues Afen menjelaskan pameran kain tradisional selama tiga hari bisa berjalan lancar dan sukses. "Kami berharap kegiatan ini mampu mendekatkan museum kepada masyarakat Kabupaten Sintang. Meningkatkan rasa bangga masyarakat Sintang akan keberadaan tenun ikat. Kami juga sudah melaksanakan berbagai lomba untuk memeriahkan Pameran Wastra Borneo 2016. Pada tahun 2017 nanti, pameran akan dilaksanakan di Kota Kinabalu Sabah Malaysia," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Menjadi kewajiban kita untuk menjaga, memertahankan dan mengembangkan kearifan dan tradisi lokal secara serius dan optimal," ujar Jarot.
Salah satu yang patut dipertahankan adalah tenun ikat. Sintang belum lama ini menjadi tuan rumah pameranWastra Borneo. Ini adalah pameran yang mengangkat tema tentang tenun ikat dari Kalimantan.Tidak hanya Indonesia, melainkan juga Malaysia dan Brunai Darussalam.
Pameran menampilkan kain-kain tradisional yang indah. Peserta juga mengunjungi museum yang menghimpun karya seni budaya.
"Khusus tentang tenun ikat, perlu saya jelaskan bahwa produk lokal ini menjadi identitas diri bagi suku Dayak Sintang, yang dihasilkan dengan menenun melalui tangan, serta menggunakan bahan-bahan pewarnaan alam sebagai wujud pelestarian alam dan hutan," ujar dia. Ia menambahkan, tenun ikat yang telah memperoleh pengakuan internasional ini, sebagai kebangaan Sintang sehingga harus didorong ke ruang publik yang semakin luas. "Tenun ikat tidak boleh hanya berada pada ide pelestarian warisan budaya semata, akan tetapi juga harus difungsikan sebagai sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat," ujar Jarot.
Menurut dia, sebagai sarana edukasi, tenun ikat harus dijadikan pusat pengetahuan dan pembelajaran tentang nilai-nilai filosofis yang melekat selain aspek teknis yang ada di dalamnya. Sedangkan sebagai sebagai sarana pemberdayaan masyarakat, tenun ikat menjadi komoditas yang memperkuat ekonomi masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan.
Ketua Panitia Wastra Borneo 2016 Marchues Afen menjelaskan pameran kain tradisional selama tiga hari bisa berjalan lancar dan sukses. "Kami berharap kegiatan ini mampu mendekatkan museum kepada masyarakat Kabupaten Sintang. Meningkatkan rasa bangga masyarakat Sintang akan keberadaan tenun ikat. Kami juga sudah melaksanakan berbagai lomba untuk memeriahkan Pameran Wastra Borneo 2016. Pada tahun 2017 nanti, pameran akan dilaksanakan di Kota Kinabalu Sabah Malaysia," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016