Pontianak (Antara Kalbar) - Balai Bahasa Kalimantan Barat menggelar berbagai kegiatan selama Bulan Bahasa tahun 2016 yang kali ini mengangkat tema "Martabatkan Bahasa dan Sastra, Rayakan Kebinekaan" diantaranya dengan melibatkan semua unsur yang ada di provinsi itu.
Menurut Kepala Balai Bahasa Kalbar Firman Susilo di Pontianak, Rabu, pelibatan semua unsur dengan mengajak melaksanakan kegiatan kebahasaan dan kesastraan secara multietnis di Kalbar.
"Tahun ini kami bersama Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa melaksanakan revitalisasi bahasa Dayak Desa di Sintang. Balai Bahasa Kalbar juga merevitalisasi Syair Gulung Melayu di Ketapang," ujar Firman Susilo.
Selain itu, kata dia, berbagai kegiatan penyuluhan Bahasa Indonesia kepada masyarakat multietnis di Kalbar dilakukan untuk menggugah kesadaran tentang peran penting bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa dalam mempersatukan ribuan suku dan ratusan bahasa daerah.
Kemudian, Balai Bahasa Kalbar juga melaksanakan kegiatan bimbingan teknis kepada guru Bahasa Indonesia tentang materi penulisan berbasis teks dan karya tulis ilmiah kepada guru SD, SMP, dan SMA se-Kalimantan Barat. Balai Bahasa Kalbar melaksanakan pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra Indonesia kepada berbagai komunitas di Kalimantan Barat.
"Ada 10 dialog komunitas dihelat dengan melibatkan komunitas sekolah, masyarakat, kampus, jurnalis, taman bacaan masyarakat, dan penulis di Kalbar," ujar Firman Susilo.
Puncaknya, Balai Bahasa Kalimantan Barat menyelenggarakan sayembara penulisan puisi bagi guru dan siswa, musikalisasi puisi, pemilihan duta bahasa, dan menerbitkan buku karya siswa dan guru yang pernah mengikuti rangkaian kegiatan Bulan Bahasa 2016.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk dalam membumikan Gerakan Nasional Literasi Bangsa (GNLB) dan menyebarkan semangat untuk menjadi bangsa pembaca.
"Kita berharap masyarakat Kalbar memiliki sikap bangga terhadap bahasa Indonesia dengan mengutamakan bahasa negara ini dalam situasi resmi terutama pada ruang publik dan media luar ruang. Kita juga harus melestarikan bahasa daerah serta menguasai bahasa asing agar bisa bersaing dalam kancah global," ujar dia.
(T.T011/S027)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Menurut Kepala Balai Bahasa Kalbar Firman Susilo di Pontianak, Rabu, pelibatan semua unsur dengan mengajak melaksanakan kegiatan kebahasaan dan kesastraan secara multietnis di Kalbar.
"Tahun ini kami bersama Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa melaksanakan revitalisasi bahasa Dayak Desa di Sintang. Balai Bahasa Kalbar juga merevitalisasi Syair Gulung Melayu di Ketapang," ujar Firman Susilo.
Selain itu, kata dia, berbagai kegiatan penyuluhan Bahasa Indonesia kepada masyarakat multietnis di Kalbar dilakukan untuk menggugah kesadaran tentang peran penting bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa dalam mempersatukan ribuan suku dan ratusan bahasa daerah.
Kemudian, Balai Bahasa Kalbar juga melaksanakan kegiatan bimbingan teknis kepada guru Bahasa Indonesia tentang materi penulisan berbasis teks dan karya tulis ilmiah kepada guru SD, SMP, dan SMA se-Kalimantan Barat. Balai Bahasa Kalbar melaksanakan pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra Indonesia kepada berbagai komunitas di Kalimantan Barat.
"Ada 10 dialog komunitas dihelat dengan melibatkan komunitas sekolah, masyarakat, kampus, jurnalis, taman bacaan masyarakat, dan penulis di Kalbar," ujar Firman Susilo.
Puncaknya, Balai Bahasa Kalimantan Barat menyelenggarakan sayembara penulisan puisi bagi guru dan siswa, musikalisasi puisi, pemilihan duta bahasa, dan menerbitkan buku karya siswa dan guru yang pernah mengikuti rangkaian kegiatan Bulan Bahasa 2016.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk dalam membumikan Gerakan Nasional Literasi Bangsa (GNLB) dan menyebarkan semangat untuk menjadi bangsa pembaca.
"Kita berharap masyarakat Kalbar memiliki sikap bangga terhadap bahasa Indonesia dengan mengutamakan bahasa negara ini dalam situasi resmi terutama pada ruang publik dan media luar ruang. Kita juga harus melestarikan bahasa daerah serta menguasai bahasa asing agar bisa bersaing dalam kancah global," ujar dia.
(T.T011/S027)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016